Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Penghuni Rehabilitasi Jiwa Ikuti Upacara dan Lomba 17 Agustus...

Kompas.com - 18/08/2015, 01:01 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe,
Bayu Galih

Tim Redaksi

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Peringatan HUT Kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia juga diperingati ratusan orang yang mengalami gangguan kejiwaan di Yayasan Panti Rehabilitasi Mercusuar Doa di Jalan Sibatu-batu, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematangsiantar, Sumatera Utara, Senin (17/8/2015). Para penghuni yayasan itu mengikuti upacara bendera dan rangkaian acara lomba.

Namun, para peserta upacara tidak mengenakan seragam lengkap, dan kebanyakan juga dibiarkan tidak mengenakan alas kaki. Pembina upacara sekaligus Ketua Yayasan Mercusuar Doa, Dohar Pardede mengatakan, kegiatan tersebut diikuti 142 pasien panti yang telah memasuki tahap kejiwaan yang relatif stabil.

Selain upacara, beberapa pertandingan juga dilakukan, di antaranya tarik tambang, lomba membawa kelereng dengan sendok, lomba balap karung, memasukkan paku dalam botol dan sepak bola.

“Wajar saja kita akan terbahak-bahak. Orang biasa saja kalau mengikuti lomba seperti ini akan lucu. Apalagi kalau yang seperti ini, sudah pasti lebih banyak yang melanggar aturan permainan,” ucap Dohar, di sela-sela perlombaan.

Suasana saat upacara bendera pun bisa disebut tidak berlangsung khidmat. “Seperti tadi saat semua membacakan Pancasila, tiba-tiba saja ada yang mengucapkan ‘Merdeka’ dengan suara keras. Atau ada juga yang berjoget saat menyanyikan 'Indonesia Raya'. Itulah suasana perayaan HUT di Panti Rehabilitasi,” tuturnya.

Dohar melanjutkan, saat ini pasien yang ditanganinya berjumlah 142 orang, yang terdiri dari 43 perempuan dan 99 laki-laki.

“Secara umum pasien yang dirawat merupakan korban depresi dan stress berat. Untuk narkoba ada sekitar 35 persen," ujar Dohar.

Penyebab mereka dimasukkan ke panti rehabilitasi pun bermacam-macam. "Misalnya, juara sekolah yang stress karena persoalan ekonomi. Juga ada caleg yang stress,” ucapnya.

Di panti rehabilitasi juga terdapat Mercusuar Doa, yang juga menyiapkan dua dokter, dua perawat dan 2 pendeta. Perawatan dilakukan secara jasmani dan rohani.

“Konseling, terapi dan dengan Firman Tuhan. Dipulihkan untuk memulihkan. Artinya, yang sudah sembuh akan menjadi pelayan kembali untuk yang lainnya,” ujar Dohar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com