Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim DVI Juga Masuk Hutan Papua untuk Cari Pesawat Jatuh

Kompas.com - 17/08/2015, 16:54 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri tidak hanya mengumpulkan data ante mortem dari keluarga korban jatuhnya pesawat Trigana Air di Papua. Tim juga ikut mencari lokasi jatuhnya pesawat.

Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen (Pol) Arthur Tampi menjelaskan, tim DVI yang turut mencari titik jatuh adalah anggota Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Papua. Begitu menemukan titik jatuh, mereka akan menentukan langkah tim DVI selanjutnya.

"Mereka akan mengumpulkan data post mortem jika ada korban. Situasi di lapangan juga dilaporkan untuk diputuskan oleh commander DVI, apakah tambah personel identifikasi atau tidak, dan sebagainya," ujar Arthur saat dihubungi, Senin (17/8/2015).

Arthur pun menegaskan bahwa langkahnya itu bukan berarti mendahului tim Badan SAR Nasional (Basarnas) yang belum mengetahui nasib penumpang hingga saat ini. Tim DVI hanya mempersiapkan skenario dari kondisi terburuk.

Arthur mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan tempat identifikasi. Seiring dengan itu, tim juga mengumpulkan data ante mortem dari keluarga 54 penumpang di dalam pesawat. Data yang dibutuhkan antara lain sidik jari, rekam gigi, informasi khusus soal penumpang, hingga foto saat giginya terlihat.

"Data-data ante mortem ini akan kami langsung gunakan begitu tim SAR sudah memastikan kondisi penumpang. Kita berharap yang terbaik saja," ujar Arthur.

Pesawat milik PT Trigana Air Service jenis ATR 42 dengan nomor registrasi PK-YRN dan nomor penerbangan IL-257 hilang kontak dalam penerbangan Jayapura-Oksibil, Minggu (16/8/2015). Pesawat yang membawa lima kru dan 49 penumpang itu terbang dengan rute Jayapura-Oksibil.

Pesawat lepas landas pada pukul 14.22 WIT dari Bandara Sentani, Jayapura, dengan tujuan Bandara Oksibil, dan diperkirakan tiba di Oksibil pada pukul 15.04 WIT. Pada pukul 15.00 WIT, pihak menara Bandara Oksibil coba melakukan kontak dengan pesawat, tetapi tidak memperoleh jawaban.

Kementerian Perhubungan mengungkapkan bahwa serpihan pesawat Trigana Air PK-YRN telah ditemukan pada pukul 08.50 WIT. Informasi dari Kementerian Perhubungan menunjukkan, serpihan pesawat tersebut berada di ketinggian 8.300 kaki di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

"Serpihan pesawat YRN ditemukan oleh tim SAR pada pukul 08.50 local time (LT)," ujar anggota Staf Khusus Menteri Perhubungan, Hadi M Djuraid, kepada Kompas.com di Jakarta, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com