Warga yang tersebar didusun Legaran Krajan, Legaran Gunung, Pungkruk, Getas Kombang dan Dusun Kebonagung harus rela antre mendapatkan air dari sebuah sumber yang berjarak satu kilometer dari permukiman warga. Sumber tersebut merupakan satu-satunya yang tersisa dan masih mengeluarkan air meskipunm hany sedikit.
"Waktu kami habis untuk mencari air bersih. Jika istri kerja di pabrik maka suami mencari air bersih seharian. Sudah tiga bulan ini kami sulit air," ungkap Kepala Dusun Legaran, Naryo, Jumat (15/8/2015) siang.
Menurut Naryo, kondisi seperti ini telah dialami masyarakat setempat sejak dahulu setiap musim kemarau tiba. Namun dampak kemarau ektrem tahun ini baru dirasakan pada tiga bulan terakhir.
Bantuan pemerintah dalam hal ini program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tidak bisa maksimal. Menyusul air yang didapat belum seimbang dengan jumlah penduduk di Dusun Legaran yang jumlahnya lebih dari 450 kepala keluarga
"Tiga tahun ini semakin parah jika musim kemarau," imbuhnya.
Melihat kondisi memprihatinkan ini Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/POLRI Indonesia (FKPPI) bersama muspika Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, memberikan bantuan air bersih sebanyak 20 truk tangki air bersih berkapasitas 5.000 liter. Rencananya, bantuan itu akan disalurkan selama empat hari.
"Diharapkan agar warga tidak kesulitan mencari air bersih, waktunya dapat digunakan untuk kegiatan yang lebih menghasilkan," kata Ketua PD XI FKPPI Jawa Tengah, Kecuk Hendra Riyadi, yang ikut menyaksikan pembagian air didusun Legaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.