Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Nyambi" Jadi Kontraktor, Kades di Maluku Tengah Didesak Mundur

Kompas.com - 14/08/2015, 16:21 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Warga Desa Rutah, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, mengaku resah dengan Kepala desa mereka, Abdul Wahid Latarissa karena selama bertahun-tahun selalu mengabaikan tugasnya dan jarang berada di kantor.

Warga semakin resah karena Abdul Wahid lebih banyak mengurusi proyeknya ketimbang melayani kepentingan masyarakat desa. Akibat ulah Wahid itu, warga pun langsung menggelar rapat desa dan memutuskan untuk mendesak yang bersangkutan segera mundur dari jabatannya sebagai kepala desa.

“Kepala desa tidak pernah ada di desa selama bertahun-tahun. Kalau pun dia datang itu hanya untuk mengecek proyeknya saja karena dia itu lebih suka jadi kontrktor dibanding kepala desa. Kita sudah buat rapat desa akhir Juli lalu dan hasilnya kita minta agar dia mundur dari jabatannya,” ungkap pimpinan pemuda Desa Ruta, Ali Latarisa kepada wartawan di Ambon, Jumat (14/8/2015).

Dia mengungkapkan, saat ini, warga tidak menghendaki lagi Wahid sebagai kepala desa. Hal itu karena selama dilantik, dia tidak pernah menjalankan tugasnya sebagai kepala desa. Akibatnya, alokasi dana desa (ADD) sejak tahun 2007 hingga tahun 2014 tidak pernah diterima desa tersebut.

Tak hanya itu, karena lama meninggalkan tugasnya, jatah beras untuk rakyat miskin (raskin) di desa itu juga tidak pernah diterima setiap bulan.

"ADD untuk desa kami sejak tahun 2007 sampai 2014 itu belum cair. Raskin juga hanya setahun tiga kali dapat, ini karena kepala desa tidak bertanggung jawab kepada masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, sejumlah bantuan yang disalurkan untuk desa juga tidak pernah diketahui dan diterima warga. Bahkan, dia menyebut dana kelompok tani yangs seharusnya diperuntukan kepada para petani malah dibagi-bagi oleh staf pemerintah desa setempat.

“Karena itu, kami meminta kepada bupati agar segera mencopot yang bersangkutan. Karena sesuai hasil rapat desa pada tanggal 26 juli lalu, warga sudah sepakat tidak menginginkan lagi Abdul Wahid Latarissa sebagai kepala desa,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com