Aksi para warga ini sengaja dilakukan lantaran mereka kecewa karena jalan di desa mereka rusak parah. Warga terpaksa melakukan aksi blokade jalan karena sudah bosan dengan janji-janji akan perbaikan jalan yang hingga kini belum terealisasi.
Tak hanya membakar ban bekas, warga juga memalang batang kayu di persimpangan jalan. Akibatnya, pengguna kendaraan bermotor yang hendak melintasi wilayah baik ke Kota Palu maupun Kabupaten Donggala tertahan blokade warga.
“Warga di sini sudah bosan dengan janji. Katanya mau diperbaiki secepatnya, tapi sampai sekarang janji tidak pernah terwujud, yang ada ini jalan sudah tambah rusak,” kata Andi Natril, salah satu warga.
Mereka mengancam akan memblokade jalan jika pemerintah tak segera memperbaiki jalan tersebut. Tak hanya perbaikan jalan, warga juga mendesak pemerintah agar drainase juga segera diadakan. Pasalnya, jika tidak ada drainase, ketika hujan turun, air hujan akan meluap dan menggenangi jalan.
Kepala Bidang PU Binamarga Kota Palu Ilyas Ladjinjo yang langsung turun ke lokasi mengatakan bahwa Pemerintah Kota Palu telah menganggarkan perbaikan jalan tersebut untuk tahun ini.
Menurut dia, rehabilitasi jalan sepanjang lebih kurang 800 meter tersebut dianggarkan sebesar Rp 1,88 miliar.
“Sementara untuk drainase, kami anggarkan untuk tahun depan. Jadi saya harap warga bersabar. Dan tolong saya minta warga untuk membuka jalan,” ujar Ilyas.
Setelah mendapat penjelasan, warga pun akhirnya dapat memahami. Mereka pun membuka blokade jalan yang mereka pasang di jalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.