Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahmat Sulap Delman Tua Menjadi Perpustakaan Keliling

Kompas.com - 05/08/2015, 20:58 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Berbekal delman atau bendi tua yang disulap menjadi perpustakaan berjalan, Muhammad Rahmat berkeliling kampung dari desa ke desa di Kecamatan Balanipa dan Tinambung, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Dia mengajak warga untuk membangkitkan kembali semangat membaca di kalangan anak-anak desa, terutama di pedalaman terpencil seperti di Kecamatan Balanipa dan Tinambung.

Agar kegiatan membaca tak membosankan, Rahmat juga membawa serta peralatan kesenian tradisonal Calong yang bisa dimainkan dan dipelajari anak-anak saat letih membaca.

Rahmat berkeliling dengan Bendi Pustaka miliknya setiap hari, kecuali Minggu. Sasarannya adalah daerah pedalaman yang miskin sarana belajar. Rahmat menyambangi pusat-pusat keramaian anak seperti sekolah dan tempat bermain anak di perkampungan.

Ribuan eksemplar buku sumbangan dari para dermawan ini sangat diminati para siswa di pedalaman Polewali. Tak heran, buku berbagai judul termasuk komik dan buku pelajaran sekolah menjadi rebutan para siswa dan anak-anak. Mereka membaca buku dengan alas terpal berukuran 10x5 meter. Terpal ini dibentangkan di lapangan atau di bawah pohon.

“Senang bisa membaca buku-buku pelajaran sampai komik yang lucu," ujar Hery, salah satu siswa di Kecamatan Pambusuang.

Hery mengaku sudah menunggu Bendi Pustaka berjam-jam demi ingin membaca buku.

Dengan kegiatan sosial seperti itu, tak heran Rahmat menjadi terkenal, terutama di kalangan anak-anak pedalaman. Kedatangan Rahmat di desa mereka selalu disambut antusias oleh anak-anak.

Semangat membaca

Rahmat yang juga sarjana seni di perguruan tinggi Yogyakarta ini terpanggil untuk menjadi relawan bersama kawan-kawannya demi membangkirkan semangat membaca di kalangan anak-anak sekolah, terutama di pedalaman yang sulit mengakses sarana pembelajaran.

“Kita berharap gerekan Bendi Pustaka untuk membangkitkan smenagat membaca di kalangan anak-anak menjadi jendela pengetahuan untuk mengembangkan diri mereka kelak,” ujar Rahmat ketika ditemui di Kecamatan Pambusuang belum, lama ini.

Rahmat menilai, kurangnya minat baca di kalangan generasi muda karena tidak ditunjang oleh sarana pembelajaran yang memadai, salah satunya sumber bacaan berupa buku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com