Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Frekuensi Luncuran Awan Panas Sinabung Menurun, Kegempaan Masih Tinggi

Kompas.com - 03/08/2015, 12:21 WIB

MEDAN, KOMPAS — Frekuensi luncuran awan panas Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, menurun dibandingkan dengan dua hari sebelumnya. Namun, kegempaannya masih tinggi. Hingga pukul 12.00, Sabtu (1/8/2015), tercatat hanya satu kali terjadi luncuran awan panas selama 220 detik dengan jarak luncur dan tinggi kolom abu tidak teramati karena gunung tertutup kabut.

Meski demikian, kegempaan masih tinggi, seperti gempa guguran lava sebanyak 67 kali, gempa frekuensi rendah enam kali, sekali gempa hybrid, dan dua kali gempa vulkanik dalam. "Ini menunjukkan aktivitas Gunung Sinabung masih tinggi," kata pengamat Gunung Api Sinabung, Deri Al Hidayat, di Pos Pengamatan Erupsi Sinabung Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Karo.

Kamis lalu, awan panas guguran mencapai 14 kali dengan jarak luncur terpanjang mencapai 4.500 meter, sedangkan Jumat kemarin enam kali dengan jarak luncur terpanjang mencapai 4.000 meter.

Pasokan lava dari dalam perut Sinabung terus terjadi. Laju pertumbuhan lava mencapai 0,1 juta meter kubik per hari. "Memang sementara ini Sinabung relatif tenang, tetapi pasokan lava terus terjadi," tambah Deri.

Aktivitas Gamalama menurun

Aktivitas vulkanologi Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara, terus menurun kendati tidak signifikan. Gunung dengan ketinggian 1.715 meter di atas permukaan laut itu tidak lagi menyemburkan abu vulkanik.

Berdasarkan pantauan Kompas pada Sabtu (1/8), material vulkanik yang keluar hanyalah asap putih tebal yang mengarah ke sisi barat laut. Asap putih tidak membahayakan warga yang tinggal di sana, terutama di Kelurahan Togafo dan Loto di Kecamatan Pulau Ternate.

Setidaknya 1.506 warga di dua kelurahan itu sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. Sebelumnya mereka mengungsi di pusat Kota Ternate.

Kepala Pos Pemantau Gunung Gamalama Darno Lamane mengatakan, status gunung masih pada level Waspada. Itu ditandai dengan beberapa kali gempa tremor terhitung sejak pukul 00.00 WIT. Peningkatan aktivitas yang disusul dengan erupsi terjadi pada Kamis, dua pekan lalu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ternate Hasyim Yusuf mengatakan, tanggap darurut sudah dicabut. Kendati demikian, mereka tetap memantau kondisi gunung dan segara melakukan penyelamatan jika terjadi peningkatan aktivitas vulkanologi yang membahayakan warga.

Dua bandara dibuka kembali

Di Kabupaten Merauke, Papua, dua bandara yang terkena dampak meletusnya Gunung Manam di Papua Niugini telah dibuka kembali pada Sabtu (1/8) sekitar pukul 10.00 WIT. Kedua bandara itu, Mopah Merauke dan bandara yang terletak di kota Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel, ditutup oleh Kementerian Perhubungan pada Jumat (31/7) sekitar pukul 22.00 WIT.

Bandara Mopah adalah salah satu bandara terbesar di Papua selain Bandara Sentani di Jayapura. Pesawat berbadan besar bisa masuk ke Mopah. Sementara bandara di Tanah Merah hanya melayani penerbangan dengan pesawat Caravan dan Pilatus.

Gunung Manam terletak di Papua Niugini yang berbatasan langsung dengan Merauke. Gunung Manam berjarak sekitar 100 kilometer dari arah utara Merauke.

Kepala Bandara Mopah Asri Santosa mengatakan, penutupan kedua bandara karena abu vulkanik akibat letusan Gunung Manam tertiup masuk ke wilayah udara Merauke.

"Sejak pukul 10.00 WIT, kedua bandara telah beroperasi kembali. Sebab, berdasarkan pantauan satelit, abu vulkanik telah tertiup angin ke arah Australia. Setiap hari sebanyak 20 penerbangan dari Bandara Mopah," kata Asri.

Jefri Gultom, salah seorang warga Merauke, menuturkan, cuaca di Merauke sangat cerah sejak pukul 08.00 WIT. "Tak ada abu vulkanik hasil letusan Gunung Manam yang masuk ke Merauke," kata Jefri. (Fransiskus Pati Herin/Fabio M Lopes Costa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com