Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Tagih Janji PT Garam untuk Beli Garam Rakyat

Kompas.com - 31/07/2015, 19:42 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Ribuan ton garam milik petani di Pulau Madura, Jawa Timur, belum ada yang terserap oleh PT Garam Persero. Padahal, petani sangat menunggu janji PT Garam yang akan melakukan pembelian garam rakyat sesuai dengan harga pokok penjualan (HPP) garam.

Damanhuri, petani garam asal Desa Majungan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, mengaku enggan menjual garamnya kepada spekulan. Alasannya, PT Garam akan membeli langsung garam rakyat dengan harga yang lebih mahal.

“Saya dengar langsung dari direktur PT Garam saat sosialisasi di Pamekasan terkait dengan pembelian garam rakyat tahun ini. Namun sampai sekarang janji itu belum terealisasi hingga petani sudah ada yang panen dua kali tahun ini,” terangnya kepada Kompas.com, Jumat (31/7/2015).

Oleh sebab itu, banyak petani yang menimbun garamnya di gudang sambil menunggu kepastian waktu dari PT Garam untuk melakukan pembelian.

Direktur Utama PT Garam Usman Perdanakusuma saat dikonfirmasi melalui ponselnya mengaku tidak bisa berbuat apa-apa untuk membeli garam rakyat. Sebab, sampai saat ini anggaran yang akan digunakan untuk membeli garam rakyat masih belum cair.

PT Garam sendiri mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk pembelian garam rakyat sebesar Rp 222 miliar tahun ini.

“Kendalanya ada di Kementerian Keuangan karena anggarannya belum cair. Masih ada prosedur yang harus dilalui,” ujar Usman.

Dijelaskan Usman, jika anggaran cair bulan Agustus, maka PT Garam akan segera melakukan pembelian. Selama anggaran belum cair, pihaknya mengimbau kepada petani untuk meningkatkan kualitas dan produksinya. Sebab, PT Garam sudah berkomitmen untuk membelinya sesuai dengan HPP yang ditetapkan oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan, yaitu untuk kualitas nomor 1 Rp 750 per kilogram, dan kualitas nomor 2 Rp 550 per kilogram.

“Jangan khawatir, PT Garam pasti akan menepati janjinya jika anggarannya sudah cair. Ada 2 juta ton lebih garam yang akan kami serap tahun ini," ungkap Usman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com