Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Denpasar: Berdayakan Pasar Tradisional

Kompas.com - 22/07/2015, 15:00 WIB

"Tentunya omzet pedagangnya juga bertumbuh," katanya. Apabila pasar bersih dan tertata rapi, masyarakat pun tidak segan berbelanja ke pasar. Pemkot, kata Rai, juga berupaya menyiapkan pedagang untuk mampu bersaing di antara pasar modern.

Obyek wisata

Pembenahan pasar tradisional tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat di sekitar pasar itu, tetapi juga berguna menjadikan pasar sebagai obyek wisata. Seperti di Pasar Sindu, Sanur, Kota Denpasar. Selain menjadi pasar tradisional, Pasar Sindu juga sebagai pusat kuliner pada malam hari dengan menampung pedagang makanan di pasar senggolnya.

Pemkot Denpasar juga memberdayakan pasar tradisional menjadi daya tarik wisata melalui program Heritage City Tour yang diluncurkan pada 29 Maret lalu. Paket wisata perkotaan, yang diluncurkan akhir Maret lalu, memadukan sejumlah daya tarik obyek wisata, antara lain puri, pura, serta pasar dan museum.

Rute tur wisata kota itu meliputi kawasan Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, kawasan Catur Muka, kompleks Jaya Sabha, Pura Jagatnatha, dan Museum Bali. Kemudian ke Puri Jro Kuta dan Pura Maospahit lalu ke Pasar Badung dan Pasar Kumbasari serta Hotel Inna Bali.

Pemkot menggandeng pelaku pariwisata, di antaranya Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Himpunan Pramuwisata Indonesia, dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, untuk memasarkan program wisata kota itu.

Ketua ASITA Bali Ketut Ardana mengatakan, wisatawan umumnya tertarik dan ingin mengetahui kondisi kota-kota di daerah tujuan wisatanya, termasuk aktivitas keseharian warganya. "Dengan tambahan program wisata kota, saya berkeyakinan kunjungan wisatawan di Kota Denpasar akan bertambah," ujar Ketut Ardana.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 Juli 2015, di halaman 22 dengan judul "Berdayakan Pasar Tradisional".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com