Saat melayani sesi wawancara dengan wartawan, Jonan tiba-tiba meminta jeda waktu satu menit untuk menutup Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali. "Tolong saya kasih waktu satu menit ya? Mau nutup Bandara Ngurah Rai," kata Jonan, sebelum mengutak-atik ponselnya.
Jonan lantas menjelaskan, sebaran abu Gunung Raung mengarah ke Timur sehingga sejumlah bandara kembali ditutup. "Sejak pagi jam enam, Bandara Banyuwangi dan Jember (ditutup). Jam 12 siang ini Ngurah Rai, karena sebaran abu Gunung Raung. Penutupan ini tergantung (arah) anginnya ke mana," kata dia.
Guna mengantisipasi penumpang yang gagal terbang, imbuhnya, sejumlah prosedur tetap (protap) sudah disiapkan, antara lain pengembalian tiket (refund), pengalihan jadwal terbang (reschedule), ataupun pengalihan ke moda transportasi lain semisal dengan bus.
"Kalau dari Denpasar misalnya ke Surabaya, kalau mau disediakan bus, tapi tetap bayar. Tiket di-refund atau di-reschedule. Nanti dari Surabaya naik kereta atau dari Surabaya bisa booking pesawat. Atau, Denpasar ke Makassar diantar ke Surabaya dulu, tapi ya jadwalnya tidak pas," ungkap dia.
Jonan tidak bisa memperkirakan sampai kapan penutupan akan diberlakukan karena aktivitas Gunung Raung merupakan fenomena alam yang sulit diprediksi sebelumnya. "Selama sebaran abunya membahayakan, penerbangan kami tutup," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.