Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Cipali "Memecahkan" Tradisi Macet Setiap Mudik Lebaran

Kompas.com - 14/07/2015, 13:45 WIB
Hilda B Alexander

Penulis


PALIMANAN, KOMPAS.com
 — Belum terjadinya kepadatan volume dan arus kendaraan di jalur-jalur mudik  hingga H-3 Lebaran 2015 mengonfirmasi peran dan fungsi tol-tol baru yang beroperasi pada tahun ini.

Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 116,75 kilometer salah satunya, yang dirancang sebagai pengurai kemacetan di jalan pantai utara (pantura) Jawa.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W Husaini menegaskan, tol-tol baru berhasil mengurangi kemacetan di jalan-jalan non-tol, baik lintas utara, tengah, maupun selatan Pulau Jawa.

"Kasus Tol Cipali adalah contoh terbaru betapa 70 persen kemacetan bisa diakomodasi di jalan ini," kata Hediyanto kepada Kompas.com, Selasa (14/7/2015).

Tol Cipali, tambah dia, dibangun memang dengan tujuan "memecah" kemacetan yang selama ini menjadi tradisi dan momok jalur pantura Jawa setiap mudik Lebaran.

Dengan demikian, masyarakat terlayani dengan baik hingga sampai ke tujuan masing-masing dan pemerintah dapat melanjutkan pembangunan jalan tol untuk ruas lainnya serta perbaikan dan perawatan jalan non-tol yang menjadi domain Kementerian PUPR.

"Kami akan fokus dan kebut pembangunan jalan Tol Trans-Jawa, dan Trans-Sumatera yang telah dimulai pembangunannya pada April lalu. Jalan non-tol akan kami rawat dan perbaiki sepekan setelah Lebaran," kata Hediyanto.

Sementara itu, Kepala Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat AKBP Asep Pujiyono mengatakan, puncak arus mudik tahun ini sudah terjadi pada Senin malam (13/7/2015).

"Senin malam terjadi penumpukan kendaraan sepanjang 5 kilometer di pintu Tol Cikopo dan pintu Tol Palimanan. Jarak antar-kendaraan hanya 10-15 meter," ujar Asep.

Berikut video penelusuran Kompas.com di Tol Cikopo-Palimanan:

Menjajal Tol Cipali

Kompas Video Menjajal Tol Cipali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com