Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mudik Unik, Disambut Kabut Asap Setelah Lepas dari Debu Vulkanik

Kompas.com - 14/07/2015, 05:42 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

 

Saat itu, kata Dwi, semua penumpang di dalam pesawat ribut sesaat karena tak mengerti makna informasi tersebut. Sekitar pukul 12.00 Wib pesawat mendarat di Batam dan diinformasikan bahwa pesawat akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu sebelum kembali ke Pontianak. Sembari menunggu informasi dari Supadio, selama di Batam penumpang tidak diperkenankan turun dari pesawat.

"Hingga akhirnya sekitar 1 jam menunggu di Batam, pukul 13.00 diinformasikan kembali bahwa landasan di Pontianak sudah clear dan pesawat siap diterbangkan kembali dengan waktu tempuh 54 menit. Akhirnya sekitar 13.54 pesawat tiba di bandara Supadio Pontianak" ujar Dwi.

Staf Ahli Bandara Supadio Pontianak, Syarif Usmulyani membenarkan adanya penundaan kedatangan maupun keberangkatan pesawat karena kendala kabut asap. Jarak pandang yang tidak ideal serta beresiko dan tentu saja tidak memungkinkan pesawat untuk mendarat.

Kabut asap yang menyelimuti Pontianak berdampak pada aktivitas penerbangaan. Jarak pandang yang terbatas menyebabkan beberapa penerbangan pagi terpaksa ditunda keberangkatannya.

"Jarak pandang dipagi hari pun hanya berkisar 400-500 meter saja. Kondisi demikian tentu saja tidak memungkinkan pesawat untuk melakukan pendaratan. Karena standar daripada pendaratan jarak pandang itu harus berada minimal 1,2 hingga 1,5 kilometer," ujar Usmulyani.

Terkait dengan dialihkannya pesawat Garuda ke Batam, Usmulyani menegaskan bahwa itu tidak ada sangkut pautnya dengan kabut asap. Penerbangan sudah kembali normal sejak pukul 09.00 pagi.

"Ada sedikit hambatan teknis, pesawat militer nge-lock di runway bandara, sehingga membutuhkan waktu untuk memperbaiki sistem teknis sekitar 15 menit. Sehingga pesawat Garuda terpaksa dialihkan sementara ke Batam" Jelas Usmulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com