"Tadi malam sekitar jam 2, ada di lorong dan mengintip-intip. Sempat dikejar sama yang begadang, tapi tidak berhasil ditangkap. Saya takut, karena dia dendam telah dilaporkan ke polisi. Saya takut kalau kedua anak saya juga menjadi korban," kata Ani, Kamis (9/7/2015).
Ani mengungkapkan, warga sering melihat suaminya itu melintas di Jalan Rapocini Raya menggunakan sepeda motor. Bahkan, saat pemakaman pada Rabu (8/7/2015), pelaku sempat datang dan dikejar oleh polisi. Tetapi, lagi-lagi dia lolos.
"Ada juga warga lihat, pelaku datang di sekitar rumah sambil joget-joget dengan rambut gondrongnya terurai. Selain rumah telah di-police line, saya terpaksa mengungsi di rumah saudara mertua yang dekat dari sini," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, M dianiaya ayah kandungnya, Khaeruddin alias Rudi, di rumahnya, Jalan Rappocini Raya Lorong 1, Gang 1, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Selasa (7/7/2015) sekitar pukul 19.00 Wita. Korban dianiaya karena keluar dari rumah bersama dua adiknya untuk mencari makanan setelah berbuka puasa (Baca: Ayah Aniaya Anak Kandungnya hingga Kritis).
Setelah menjalani perawatan di tiga rumah sakit, yakni RS Dadi, RS Pelamonia, dan RSUP Wahidin Sudiro Husodo, M akhirnya mengembuskan napas terakhir, Rabu (8/7/2015), akibat luka di bagian belakang kepala (Baca: Anak yang Dianiaya Sang Ayah Akhirnya Meninggal). Sejumlah luka memar juga ditemukan di tubuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.