Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deddy Mizwar: Pengusaha Bersabarlah, Jangan Buru-buru PHK

Kompas.com - 09/07/2015, 11:07 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengaku akan meyakinkan pelaku usaha bahwa iklim ekonomi akan membaik. Kelesuan ekonomi yang sekarang terjadi disebabkan oleh dana APBD dan APBN yang jumlahnya triliunan, namun belum mengalir ke masyarakat.

Terkait hal itu, Deddy meminta pengusaha lebih bersabar dan tidak terburu-buru untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). “Kalau main PHK dikhawatirkan timbul gejolak dan memperparah keadaan. Kami berharap sabar dulu agar kondisi tidak semakin buruk," kata Deddy, Kamis (9/7/2015). "Mudah-mudahan mereka mengerti,” sambung dia.

Deddy lalu menjelaskan, masalah APBD/APBN selalu sama setiap tahun, yakni pencairan yang telat. Kondisi ini berakibat pada penyerapan yang lambat. “Anggaran baru cair Juni ke atas. Makanya penyerapan di awal pasti rendah. Penyerapan anggaran Jabar di triwulan I/2015 di bawah 20 persen,” kata Deddy.

Sebelumnya, Kepala Kantor Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Rosmaya Hadi mengaku, pernah kedatangan tamu dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Dalam pertemuan tersebut, terungkap sulitnya penyerapan barang produksi, sehingga pengusaha harus menumpuk barang di gudang.

Akibat penumpukan tersebut, pelaku usaha akan menghentikan produksi pasca Idul Fitri. “Pelaku usaha akan menghabiskan dulu barang yang sekarang tidak terserap dan menghentikan sementara produksi," kata Rosmaya.

"Kami menilai ini cukup berbahaya, dan kita semua harus mengambil langkah strategis,” ujar dia lagi.

Rosmaya lalu mengatakan, sebelum Lebaran, BI akan memanggil Apindo, pakar ekonomi, serta pemerintahan daerah tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Dalam pertemuan tersebut, akan dijelaskan tentang gambaran ekonomi ke depan yang diperkirakan kembali bergairah.

Menurut dia, kelesuan ekonomi saat ini karena bertabrakan dengan anak sekolah. “Karena itu, kami mendorong pelaku usaha tidak menghentikan produksi karena Jabar cukup mengandalkan industri manufaktur seperti otomotif dan lainnya. Untuk itulah kami akan bertemu untuk memberikan langkah atau estimasi serta stimulus yang positif,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com