Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Jasa Tukar Uang Lebaran Dites Kemampuan Identifikasi Uang Asli

Kompas.com - 08/07/2015, 14:04 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Para penjaja jasa penukaran uang baru di Kota Kediri, Jawa Timur, mendadak menjalani tes pengetahuan tentang keaslian uang rupiah, Rabu (8/7/2015). Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya peredaran uang palsu yang dapat merugikan masyarakat.

Para penjaja penukaran jasa uang yang banyak beroperasi di seputaran Bundaran Sekartaji maupun di kawasan Jalan PK Bangsa itu didatangi satu persatu oleh petugas gabungan dari Bank Indonesia Kediri dan Satuan Reskrim Polres Kediri Kota.

"Kami menguji pedagang untuk menunjukkan ciri-ciri uang rupiah, dan hasilnya banyak dari mereka yang sudah paham," kata Santoso Mustiko, asisten manajer Bank Indonesia Perwakilan Kediri seusai melakukan pengetesan, Rabu.

Kepada penjaja uang yang belum paham ciri uang rupiah, pihaknya melakukan demonstrasi singkat ciri umum uang rupiah yang asli. Dengan begitu diharapkan tidak ada lagi uang palsu yang beredar karena ketidakpahaman para penjaja jasa penukaran uang.

Pengecekan lapangan itu juga melihat sejauhmana kejujuran para penjaja jasa penukaran uang. Personel polisi yang turut serta dalam pemeriksaan itu menghitung jumlah lembaran uang tiap bendel pecahan baru. Penghitungan tersebut untuk mengantisipasi ulah nakal penjaja uang yang kadang mengurangi jumlah lembaran atau bahkan menyisipkan uang palsu.

"Jangan sampai ada pihak manapun baik dari penjaja maupun masyarakat yang dirugikan," kata AKP Wisnu Prasetio, kasatreskrim Kediri Kota.

Dikonfirmasi terpisah, para penjaja jasa uang baru itu berdalih tidak akan berbuat curang karena yang dipertaruhkan adalah pekerjaan yang rutin dilakukan setiap Ramadan. Jika berbuat curang, mereka khawatir akan kehilangan kepercayaan dari pengguna jasanya.

"Setiap tahun saya jalani profesi ini," ungkap Wildan, salah satu penjaja uang baru.

Rosyida, salah seorang pengguna jasa penukaran uang baru mengaku cukup terbantu dengan keberadaan jasa penukaran uang baru di jalanan. Untuk penukaran uang di bank, menurut dia, cukup panjang antreannya, sehingga meski harus mengeluarkan uang tambahan 10 persen dari tiap bendel uang yang ditukar, dia mengikhlaskannya.

"Sudah menjadi kebiasaan setiap lebaran pasti tukar uang. Anak-anak juga senang kalau dapat uang baru," tutur Rosyida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com