Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Jalan Berlubang di Lintas Timur Sumatera

Kompas.com - 07/07/2015, 17:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Menjelang Lebaran, beberapa masalah, seperti jalan berlubang dan bergelombang, masih dijumpai di jalur lintas timur Sumatera. Para pemudik diharapkan berhati-hati saat melalui jalur tersebut.

Menurut pengamatan Kompas, sepanjang Sabtu (4/7) hingga Senin siang ini, jalan yang berlubang mudah ditemui di sejumlah lokasi. Salah satu yang cukup parah terdapat di Lampung Tengah, Lampung, tepatnya di Jalan Lintas Sumatera Km 43, Pesawaran. Di jalur ini tidak ada kelanjutan penambalan aspal yang sebelumnya dikerjakan. Akibat banyaknya lubang, kendaraan yang melintas terpaksa harus mengurangi kecepatannya. Lalu lintas pun merayap.

Selain itu, masih banyak jalan bergelombang akibat tambalan aspal yang tidak rata, tepatnya di setiap sisi jalan. Jalur lintas timur Sumatera melalui beberapa kota, mulai dari Lampung Tengah, Tulang Bawang, Mesuji, hingga memasuki Palembang, Sumatera Selatan.

Warga yang melintas di jalan lintas Sumatera, Lampung Tengah, mengeluhkan buruknya kondisi jalan di sana. Kerusakan jalan itu sangat membahayakan pengguna jalan. Apalagi, jalan tersebut dipadati kendaraan berat, seperti truk pengangkut pasir dan bus antarpulau antarprovinsi.

Sekitar satu bulan lalu, penambalan aspal dilakukan pada jalan berlubang itu, tetapi sekarang tidak ada lagi. Padahal, kondisi jalan masih belum mulus. "Saya sendiri harus menjaga kecepatan kalau melintasinya. Lubangnya cukup dalam dan kendaraan di daerah ini biasanya juga cukup padat pada lima hari sebelum Lebaran," ujar Rusmini (46), warga Pesawaran.

Ia mengatakan, meskipun kerusakan sudah terjadi cukup lama, belum ada upaya pemerintah untuk kembali memperbaikinya. Akibatnya, lubang semakin lebar dan dalam. Padahal, jalan lintas tersebut adalah salah satu jalur utama yang dilalui kendaraan antarpulau dari Sumatera dan Jawa.

"Dengan kondisi jalan yang rusak ini, pemerintah daerah harus tanggap karena mudik sudah menjadi kebutuhan setiap orang menjelang hari raya," katanya.

Pantauan Kompas, lokasi jalan bergelombang yang juga harus diwaspadai pengguna, antara lain, mulai dari perbatasan Pesawaran hingga Lampung Tengah. Beberapa lokasi yang harus diwaspadai adalah Kecamatan Gunungsugih dan Kecamatan Terbanggi Besar. Di Lampung Tengah, total jalan provinsi mencapai 365 kilometer.

Jalur lintas timur Sumatera menjadi jalur utama pemudik. Jumlah pemudik yang menyeberang Selat Sunda melalui Pelabuhan Merak di Jawa ke Bakauheni di Sumatera tahun ini diperkirakan naik 7 persen dibandingkan masa mudik tahun lalu menjadi 1 juta orang. Puncak arus mudik menuju Lampung dari Pulau Jawa diprediksi tiba pada H-3 Lebaran.

Konstruksi duplikat

Sementara itu, di Jembatan Way Lempuyang Bandar, Lampung Tengah, pemerintah telah menyelesaikan konstruksi duplikat jembatan darurat di Way Lempuyang. Dua jembatan darurat tersebut sudah dapat dilalui kendaraan. Saat ini, pemerintah tengah mempersiapkan tiang pancang untuk membangun jembatan permanennya.

"Sejak pertengahan Februari lalu, satu jembatan darurat sudah dapat digunakan. Bulan lalu, jembatan duplikat sudah selesai. Ini disiapkan buat jalur mudik ," kata Febri Yanto, pengawas proyek Jembatan Way Lempuyang Bandar.

Menurut Febri, walaupun jembatan sudah bisa digunakan, kendaraan berat di atas 5 ton masih dilarang melintas. "Kendaraan berat dapat melintasi jalur dengan lintas penghubung Tegineneng-Metro-Sukanada," ujarnya.

Jembatan berukuran sekitar 20 meter x 10 meter tersebut patah, Januari lalu, setelah dilintasi kendaraan dengan muatan atau tonase berlebih. Jembatan yang dibangun sekitar 1970 itu menghubungkan Lampung Tengah dengan Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, dan Mesuji.

"Kemacetan tidak akan terjadi lagi. Truk yang beratnya lebih dari 5 ton tak dapat lewat," ujar Bripka Pherdana, petugas dari Kepolisian Resor Lampung Tengah yang memantau jalur mudik.

Tepat selepas jembatan itu didirikan pos polisi yang akan memantau jalur mudik yang diperkirakan mulai pada sepekan menjelang Lebaran. Menurut dia, 10 petugas telah disiapkan untuk daerah tersebut.

Pherdana mengingatkan pemudik agar berhati-hati dengan pencurian saat melalui jalur Trans-Sumatera dari daerah Menggala hingga Mesuji. Pengemudi kendaraan roda dua diharapkan tidak sendirian saat melalui jalur itu. "Di daerah tersebut belum banyak permukiman, hanya kebun. Jadi, sulit mengawasinya," ucapnya.

Kemudian, selepas perbatasan Mesuji, Lampung, dengan Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, pengendara diimbau untuk berhati-hati karena ada beberapa lokasi rawan kecelakaan. Lokasi itu rawan karena merupakan tikungan tajam.

Selain itu, hingga mendekati Palembang, Sumatera Selatan, masih banyak jalan berlubang dan berdebu tebal. Jalan berdebu itu berada di lokasi perbaikan jalan di Desa Srinanti, Pademaran. Perbaikan jalan mengakibatkan debu tebal karena lalu lalang kendaraan bertonase besar.

Pengendara disarankan untuk menyalakan lampu agar dapat mengurangi risiko kecelakaan akibat debu tebal.(B05/B03/BAH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com