Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPSK Siap Lindungi Saksi Kasus Engeline yang Merasa Terancam

Kompas.com - 03/07/2015, 14:07 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) kembali melakukan verifikasi keterangan sembilan saksi kasus Engeline. Adapun keterangan yang diverifikasi berasal dari saksi dari kasus pembunuhan maupun kasus penelantaran anak.

"Kami bertemu dengan beberapa saksi kasus Engeline. Mereka mengungkap apa yang mereka ketahui kepada kami dan menjadi bahan telaah lebih lanjut terkait permohonan perlindungan yang mereka sampaikan," kata Susianingtias, Tenaga Ahli LPSK, Denpasar, Bali, Jumat (3/7/2015).

Perlindungan akan diberikan LPSK, terutama kepada saksi yang dikhawatirkan mengalami intimidasi. "Kalau soal intimidasi sudah disampaikan sebelumnya dan hari ini hanya lebih pada informasi penting terkait soal kasus Engeline," tutur Susianingtias.

Pertemuan dilakukan di kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A ) Kota Denpasar.

Susi juga menyampaikan bahwa dari sembilan saksi ini, empat sampai lima saksi di antaranya merasa terancam dan intimidasi. Namun, keputusan permohonan perlindungan ini masih menunggu rapat paripurna LPSK.

"Kami ingin tahu progres kasusnya seperti apa. Kami juga ingin tahu bentuk ancamannya seperti apa yang dialami para saksi, atau potensi ancaman terkait mereka mengungkap kasus ini. Kami akan telaah semua temuan yang kami dapat untuk kemudian diputuskan melalui rapat paripurna LPSK," ujarnya.

Sembilan Saksi yang meminta perlindungan di antaranya adalah Siti Sapurah (anggota P2TP2A); pasangan suami-istri Susiani dan Rahmat Handono, yang kost di rumah Engeline; tiga saksi dari Balikpapan, yaitu Francky Maringan, Yuliet Christien dan Loraine; ayah kandung Engeline bernama Rosyidi, ibu kandung Engeline bernama Hamidah; serta satu saksi dari Jakarta bernama Callista, yang merupakan teman akrap ibu angkat Engeline.

Dari sembilan saksi ini, LPSK menyatakan bahwa mereka berpotensial untuk bisa dilindungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com