Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Ganjar Pranowo Marahi Petugas Jembatan Timbang

Kompas.com - 02/07/2015, 15:29 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

REMBANG, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan inspeksi mendadak (sidak) di jembatan timbang Sarang, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Kamis (2/7/2015).

Ganjar terlihat marah kepada petugas setempat karena menemukan sejumlah kejanggalan pada pengoperasian jembatan timbang di wilayah perbatasan dengan Jawa Timur tersebut.

Saat sidak tersebut, Ganjar menemukan semua kamera CCTV tidak berfungsi. Dari empat CCTV yang dipasang di jembatan timbang, semua kamera tidak menunjang operasional jembatan timbang.

"Kameramu itu mati kabeh (semua), itu kapan dilaporkan?" ujar Ganjar saat menegur petugas jembatan timbang.

Ganjar pun menuntut jawaban dari petugas setempat. Namun, tidak satu pun petugas bisa memberi penjelasan. Mereka justru melempar persoalan ke atasan. Para petugas jembatan timbang juga mengaku tidak bisa memperbaiki CCTV yang mati.

Mereka mengakui CCTV yang digunakan untuk pengawasan itu tidak pernah berfungsi sejak dipasang satu tahun silam. "Sejak dipasang enggak pernah hidup, Pak. Itu bantuan dari APBN, dari Satker," jawab Gunawan, seorang petugas.

Mendengar jawaban itu, Ganjar terlihat berang. Ia kemudian meminta pertanggungjawaban kepala jembatan timbang. Lagi-lagi ia tak mendapat penjelasan karena sang kepala sedang tak ada di tempat. Perwakilan dari petugas juga tak sanggup memuaskan pertanyaan Gubernur Ganjar.

"Itu kalau mati terus pengawasannya bagaimana? Saya masih mendengar di sini masih nampa (menerima) ngono kuwi (yang seperti itu) (uang pungli). Aku percaya sama sampeyan, jangan sampai aku datang lagi yang kedua. Besok kalau saya datang lagi berarti tidak komitmen. Jangan sampai kayak jembatan timbang di Subah, Batang," ucap orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut.

Di jembatan timbang itu ada empat kamera CCTV. Dua dipasang di dalam ruangan dan dua lainnya di luar ruang, tempat truk menimbang muatan barang. Namun, keempatnya tidak berfungsi optimal untuk pengawasan.

Satu dari dua kamera di dalam ruangan justru menghadap tembok. Kamera lainnya berada di depan ruang kendali monitor. Ternyata kamera CCTV itu tidak tersambung ke layar monitor.

Sementara dua CCTV yang berada di luar berfungsi berbeda-beda. Satu CCTV mengarah ke tanah, sedangkan satu lainnya melihat bagian belakang dari sebuah kendaraan. Ganjar berang melihat kondisi tersebut. Ia pun menuntut pertanggungjawaban kelembagaan.

"Dalam ruangan ada dua CCTV. Kamera apa digunakan untuk memantau pergerakan tembok. Yang dua di luar, lihat di tanah, satunya bokong truk. Setahuku kalau CCTV itu untuk melihat bagian depan truk," ungkapnya.

Gubernur Ganjar sendiri pernah marah besar ketika berkunjung ke jembatan timbang di Subah, Kabupaten Batang. Kala itu, Ganjar menemukan uang jutaan rupiah dari hasil pungutan liar yang tersimpan di dalam laci meja petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com