Dia mengaku diancam karena upayanya membuka kasus mengenai Engeline (8), yang ditemukan tewas dan dikubur di pekarangan rumahnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar.
"Sebenarnya, aku sudah lama meminta perlindungan sama LPSK. Sejak jenazah Engeline ditemukan, aku sudah mulai diancam," kata Siti Sapurah, atau biasa disapa Ipung, kepada Kompas.com di Denpasar, Bali, Rabu (1/7/2015).
Ia tidak menyebut siapa pihak yang mengancamnya. Ia juga tidak merinci ancaman yang diterimanya.
Hari ini, kata dia, empat anggota LPSK tiba di Bali. Mereka akan meminta keterangan sejumlah orang yang meminta perlindungan kepada LPSK.
Selain Ipung, P2TP2A juga mengajukan enam saksi lainnya untuk dilindungi terkait kasus Engeline.
Sejak Engeline dilaporkan hilang, Ipung terlihat lantang menyuarakan kasus ini. P2TP2A mendampingi keluarga kandung Engeline.
Dalam kasus ini, polisi menetapkan ibu angkat Engeline, Margriet, dan seorang pembantu di rumah itu, Agus, sebagai tersangka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.