Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Daging Celeng, Soekarwo Perketat Arus Barang di Perbatasan

Kompas.com - 01/07/2015, 17:32 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengaku khawatir bahwa peredaran daging sapi yang dioplos daging babi tidak hanya beredar di Surabaya, melainkan juga di sejumlah daerah di Jawa Timur.

Oleh karena itu, dia mengintruksikan agar memperketat arus lalu lintas barang yang masuk ke Jawa Timur, khususnya di pintu masuk perbatasan.

"Saya sudah minta ada petugas khusus dari Dinas Peternakan dan dokter hewan untuk memeriksa barang di pintu-pintu perbatasan seperti di Ngawi, Banyuwangi, Pacitan, dan Tuban," kata Soekarwo, Rabu (1/7/2015).

Dia juga meminta pemerintah daerah lebih mengintensifkan operasi pasar untuk memantau langsung perilaku pedagang daging.

"Mungkin itu pusatnya di Lampung. Dari Lampung dijual ke Jakarta kemudian dijual ke daerah-daerah lain termasuk Surabaya," ujarnya.

Soekarwo menyerahkan sepenuhnya kasus peredaran daging celeng itu ke polisi, karena menurutnya itu sudah masuk wilayah kriminal.

Sebelumnya, aksi peredaran dan pengoplosan daging babi dibongkar Polrestabes Surabaya pekan lalu. Dua orang diamankan karena sebagai pelaku aktif. Keduanya mengemas daging oplosan celeng dan daging sapi dengan memberi label "Daging Sapi Impor".

Gudang tempat penyimpanan daging celeng juga digerebek. Di gudang Jalan Penjernihan itu ditemukan sebuah lemari es besar yang menyimpan sekitar 500 kilogram daging celeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com