Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Disambut Mensos, Jenazah Angeline Diarak Ribuan Warga ke Pemakaman

Kompas.com - 16/06/2015, 21:02 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Setelah menempuh sekitar lima jam perjalanan dari RSUP Sanglah di Denpasar Bali, jenazah Angeline tiba di rumah duka, di kediaman orang tua kandung Angeline, Selasa (16/6) malam, sekitar pukul 19.38 WIB.

Jenazah bocah perempuan yang ditemukan tewas di rumah ibu angkatnya tersebut disambut oleh ribuan masyarakat Banyuwangi, termasuk Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Masyarakat sejak pagi sudah menunggu jenazah putri kedua dari pasangan Hamidah dan Rosydiq.

Bahkan, polisi sempat menutup jalan utama Banyuwangi-Jember untuk mempermudah akses rombongan jenazah untuk masuk ke rumah duka di desa Desa Tulungrejo, Lingkungan Wadung Pal RT 5/3 Kecamatan Glenmore, yang berada di tengah kampung.

Setelah disemayamkan sekitar 15 menit di rumah duka, jenazah Angeline disalatkan di musala Pondok Pesantren Al Hidayah, Glenmore, Kabupaten Banyuwangi. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang hadir di rumah duka menyampaikan rasa belasungkawa mendalam atas meninggalnya Angeline.

"Kasus Angeline merupakan pembelajaran agar negara dan masyarakat memberikan perlindungan kepada anak-anak khususnya di Indonesia," ujar perempuan kelahiran Surabaya tersebut.

Rencananya, jenazah Angeline akan dibawa menggunakan ambulans ke pemakaman umum. Namun, rencana ini ditolak oleh warga sekitar. Mereka memilih mengarak peti jenazah Angeline menuju pemakaman umum yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah duka.

"Saya enggak masalah. Mungkin ini bentuk kepedulian tetangga kami kepada Angeline," kata Amar, paman Angeline kepada Kompas.com.

Sementara itu Hamidah, ibu kandung Angeline, jatuh pingsan saat tiba di rumah duka. Tidak hanya Hamidah yang pingsan, tapi juga Misiah, nenek kandung Angeline, yang tidak pernah mengetahui wajah cucunya tersebut secara langsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com