Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog Forensik: Ada Sangkaan Apa, Kok Duga Persekongkolan Pembunuhan Angeline?

Kompas.com - 13/06/2015, 12:44 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Psikolog forensik, Reza Indragiri Amriel, berharap publik tak tergesa menuding adanya pelaku lain yang belum diungkap terkait kasus pembunuhan Angeline (8). Menurut Reza, sebaiknya publik menunggu dan menghargai kinerja kepolisian yang menyelidiki kasus ini.

Reza mengaku sangat tak sepakat jika ibu angkat Angeline, Margareith Megawe, dituding terlibat dalam pembunuhan itu tanpa ada alasan yang jelas. Ia sepakat dengan langkah kepolisian yang baru menetapkan Agus sebagai tersangka tunggal pembunuh Angeline. (Baca: Publik Diminta Percayakan Polisi Tuntaskan Kasus Angeline)

"Saya memilih untuk mengatakan, faktanya, proses investigasi oleh pihak yang paling mumpuni sampai hari ini menetapkan tersangka cuma satu orang. Nalar saya berkata, pembunuh keji Angeline pelakunya hanya satu orang," kata Reza dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu (13/6/2015).

Reza menuturkan, opini publik langsung tertuju kepada Margareith sebagai pelaku pembunuhan Angeline hanya karena keduanya tinggal dalam satu rumah. Padahal, dalam beberapa kasus pembunuhan lainnya, ada pelaku yang melakukan perbuatan sadis, sampai memutilasi di dalam rumah, tanpa diketahui oleh anggota keluarga yang tinggal di rumah yang sama.

Ia memberi contoh kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Ryan atau Very Idham Henyansyah di Jombang beberapa tahun lalu. Ryan, kata dia, melakukan pembunuhan dan mengubur korbannya di sekitar rumah tanpa diketahui oleh orangtuanya yang tinggal serumah. (Baca: Anggota DPR Ini Yakini Pembunuh Angeline Tak Hanya Satu Pelaku)

"Nah, jadi sangkaan apa yang membuat kita berpikir ada persekongkolan di sini (kasus Angeline)? Waktu kasus Ryan, kita tidak menduga ada persekongkolan jika orangtuanya terlibat," ucap Reza.

Kepolisian Resor Kota Denpasar sudah menetapkan Agus (25), mantan pembantu rumah tangga di kediaman korban sebagai tersangka.

Kepolisian tengah mengembangkan penyelidikan terkait kasus meninggalnya Angeline. Polisi memeriksa keluarga angkat Angeline, termasuk Margareith, ibu angkat Angeline. (Baca: Polisi Telusuri Percikan Darah di Kamar Ibu Angkat Angeline)

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) telah melaporkan Margareith ke Kepolisian Resor Kota Denpasar berkaitan dengan dugaan penelantaran dan kekerasan terhadap anak. P2TP2A merupakan pendamping hukum Hamidah dan Rosidik, orangtua kandung Angeline.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com