Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UGM Ubah Cangkang Telur Bebek Jadi Obat Sakit Gigi

Kompas.com - 12/06/2015, 18:40 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Berawal dari keprihatinan melihat cangkang telur bebek yang hanya berakhir di tumpukan tempat sampah. Lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Gajah Mada (UGM) menyulap limbah cangkang telur bebek menjadi obat radang sakit Gigi yang diberinama "ExEllen".

Lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi yang berhasil membuat membran cangkang telur menjadi obat radang sakit Gigi yakni Bina Rizka Maulida, Risa Widya Iswara, Novaria, Rika Ayu Putri Virawati, dan Veri Anggara Saputri.

Rika Ayu Putri Virawati menuturkan, awalnya pada 2015, dia dan keempat temannya merasa prihatin dengan limbah cangkang telur dari penjual martabak. Limbah itu hanya dibiarkan menumpuk di tempat sampah.

"Kita berupaya mengolah cangkang telur bebek karena prihatin dengan kondisi itu," Ujar Rika Ayu Putri Virawati saat dihubungi, Jumat (12/6/2015).

Rika menjelaskan, dari hasil penelitian ternyata di dalam cangkang telur bebek ini terdapat membran yang mengandung zat aktif seperti kondroitin sulfat, glukosamin dan asam hyluronat. Zat aktif ini memiliki efek antiradang.

"Dari zat yang terkandung dalam cangkang telur bebek itu, kami terinspirasi membuat obat alami untuk mengatasi peradangan pada gigi atau reversible pulpitis. Saat mencari di internet belum ada yang memulainya," ucapnya.

Untuk membuatnya, membran terlebih dahulu dipisahkan dari cangkang telur bebek. Lalu ekstraknya dibuat dengan menggunakan metode maerasi dengan pelarut etanol 70 persen.

"Prosesnya ekstraknya membutuhkan waktu lebih kurang empat minggu," ungkapnya.

Menurut dia, dari 3 kg diperoleh 290 gram membran cangkang telur yang menghasilkan 2,9 ml ekstrak. Bahan yang digunakan alami sehingga ketika digunakan obat minim efek samping.

"Pemakaian "ExEllen" sama dengan obat anti radang gigi lainya. tidak perlu khawatir, minim efek samping kan bahan yang digunakan alami," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com