"Tolong kalau sedang pembacaan SK pengangkatan kepala sekolah jangan bicara sendiri dan jangan main HP. SK itu ditandatangani oleh bupati, dan tolong dihargai," ungkapnya.
Bentakan itu lalu membuat guru-guru berhenti memainkan ponsel. Bahkan, keriuhan sebelumnya, karena mereka saling bicara, lalu menjadi senyap seketika.
Saat itu pula, Alwi kembali ke tempat duduknya. Setelah pembacaan SK selesai, Bupati Pamekasan Achmad Syafii dalam sambutannya mengatakan bahwa ia heran dengan tingkah para guru yang asyik bermain ponsel dan berbicara.
"Orang main HP saat orang lain berbicara sudah dianggap biasa. Itu menandakan bahwa orang itu kurang menghargai orang lain, dan itu sudah menjadi kultur yang kurang baik," ujar Syafii.
Kepada semua pejabat dan staf, Syafii melarang mereka menghidupkan HP pada saat bekerja ataupun dalam kesempatan rapat karena mengganggu. Bahkan, banyak ditemukan, seorang pimpinan rapat tiba-tiba keluar ruangan karena menerima telepon dari orang lain.
"Saya tidak mengada-ada soal kejadian seperti itu. Itu sudah lumrah, dan terjadi di mana-mana. Jadi, kita harus sadar diri untuk menghargai orang lain jika kita ingin dihargai oleh orang lain," ungkapnya.
Meskipun sudah mendapat imbauan dari Bupati agar tidak memainkan ponsel, ada saja guru yang tidak mematuhinya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.