Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Seharusnya Angeline Saya Rawat di Sini"

Kompas.com - 11/06/2015, 11:59 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Mata Misiah (60), nenek kandung Angeline, bocah 8 tahun yang ditemukan tewas di rumah ibu angkatnya di Bali terlihat sembab. Beberapa kerabat terlihat mendatangi rumah sederhana yang berada di Desa Tulungrejo, Lingkungan Wadung Pal, Kecamatan Wongsorejo, Banuwangi, Jawa Timur.

Kepada Kompas.com, Kamis (11/6/2015), Misiah mengaku belum pernah bertemu dengan Angeline, cucu dari anak ke tujuhnya yang bernama Hamidah (28). Angeline adalah anak ke dua dari tiga bersaudara pernikahan Hamidah dengan suami pertama yang bernama Rosidiq (28), asal Rogojampi, Banyuwangi.

"Anak pertama Hamidah bernama Inna (10), sekarang ikut keluarga ayahnya di Rogojampi. Anak terakhirnya ya Aisyah ini, umurnya dua tahun lebih. Ikut saya sejak umur satu bulan," kata Misiah sambil memangku cucu perempuannya itu.

Saat ini, Hamidah sudah menikah kembali dengan lelaki asal Bali dan mempunyai anak laki laki bernama Leo. Ia bercerita Hamidah sudah lebih 10 tahun merantau ke Bali untuk bekerja. Ia kemudian bertemu dengan suaminya dan menetap di Bali.

"Usia 15 tahun dia sudah merantau ke Bali bekerja sebagai pembantu runah tangga. Suaminya bekerja sebagai buruh bangunan," kata perempuan yang mempunyai 21 cucu tersebut.

Dia mengaku, jika anaknya memilih bekerja di Bali dan tidak melanjutkan sekolah karena tidak tega melihat ibunya yang bekerja seorang diri membesarkan sembilan anaknya. "Saya ini cuma buruh tani di sawah kalau panen. Bapaknya anak-anak sudah meninggal sejak anak bungsu saya berumur tujuh bulan dalam kandungan," kata Misiah.

Misiah mengaku tidak pernah tahu bagaimana wajah Angeline karena sejak awal tidak pernah bertemu. Hamidah hanya bercerita kepadanya jika telah melahirkan anak perempuan di Bali kemudian diadopsi sejak usia tiga hari oleh keluarga kaya di Bali.

"Saya baru tahu jika nama cucu saya yang diadopsi itu Angeline dari polisi yang datang ke sini sekitar Mei kemarin ketika Angeline dikabarkan hilang. Wajahnya saya juga lihat dari tivi. Cantik sekali," kata Misiah dengan mata memerah.

Misiah mengaku, seandainya keluarga angkat Angeline tidak sanggup merawat maka dia mau menjaga cucunya tersebut. "Seharusnya Angeline saya rawat di sini sama saudaranya. Saya tahu Angeline ditemukan tewas dari tivi. Pokoknya tivinya terus nyala. Keluarga sini juga masih belum dihubungi sama Hamidah," kata dia.

Misiah berharap agar jenazah Angeline bisa dimakamkan di Banyuwangi agar dekat dengan keluarganya. "Memang dia adopsi tapi kami ingin Angeline dimakamkan di sini karena kami adalah keluarga kandung Angeline. Rencananya juga akan buat selamatan buat Angeline," ungkap Misiah.

Misiah juga berharap agar pelakunya segera ditemukan dan hukum setimpal. "Dihukum seberat beratnya kalau bisa seumur hidup. Kok ya tega membunuh anah kecil," ujar Misiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com