Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Panjang Pencarian Angeline...

Kompas.com - 11/06/2015, 07:08 WIB
Hindra Liauw

Penulis

6 Juni 2015

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yambise mendatangi rumah Angeline.

Pada kunjungan itu, Yohanna sempat mengatakan akan melaporkan kasus itu ke Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

"Saya akan kaji lagi lebih mendalam dari kunjungan dan penemuan-penemuan ini. Kalau sudah ditanya di mana-mana oleh media, dan saya menjawab kepada media, pasti beritanya sudah diikuti oleh Presiden. Saya akan pertimbangkan," kata Menteri PPPA Yohanna Yambise.

10 Juni 2015

Sekitar pukul 12.00
Angeline ditemukan tewas terkubur di halaman belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015). Selanjutnya, jenazah dibawa ke RSUP Sanglah untuk diotopsi.

KOMPAS.com/ SRI LESTARI Suasana di kediaman bocah Angeline di Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015)

Hasil otopsi mengungkapkan bahwa Angeline meninggal sejak tiga minggu lalu. Di tubuh jenazah ditemukan luka-luka kekerasan berupa memar pada wajah, leher, serta anggota gerak atas dan bawah.

Selain itu, ditemukan juga luka lilitan dari tali plastik sebanyak empat lilitan.

Ungkapan dukacita dari masyarakat mengalir di media sosial Twitter, termasuk dari para publik figur.

Sekitar pukul 14.00

Kapolda Bali Irjen Ronny Franky Sompie mengatakan, polisi telah mengamankan Margareith dan enam orang lainnya. Keenamnya adalah dua kakak angkat, dua penghuni indekos, seorang satpam sewaan, dan seorang pembantu rumah tangga.

KOMPAS.com/Sri Lestari Kapolda Bali Irjen Pol. Ronny Sompie

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar memperoleh informasi bahwa Angeline, bocah yang dilaporkan hilang sejak 16 Mei lalu, pernah diperkosa oleh Agus, pembantu di rumah orangtua angkat Angeline.

Agus pun ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Sementara itu, Margareith masih menjalani pemeriksaan sebagai saksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com