Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Bandara Tidak Jadi Pindah, Kita Bangun yang Baru di Sini

Kompas.com - 09/06/2015, 16:59 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali menegaskan bahwa bandara baru di Jawa Tengah akan tetap dibangun di Kota Semarang. Ia menegaskan hal itu menyusul polemik yang tak henti soal wacana pemindahan Bandara Internasional Ahmad Yani dari Semarang ke daerah lain.

“Saya tegaskan, kita tidak jadi pindah. Kita bangun bandara di sini, dan akan jadikan sekarang. Anggarannya sudah ada sebesar Rp 2 triliun,” kata Ganjar di Semarang, Selasa (9/6/2015).

Terkait polemik itu, Ganjar minta agar warga untuk bersikap marah-marah saja. Warga juga tidak perlu terus mengeluh dengan fasilitas bandara Ahmad Yani.

“Kita sedang kerjakan bandara baru. Pasti jadi, karena sudah ada duitnya. Nanti selesainya tahun 2017, nanti bisa lihat bersama bandara yang bagus,” paparnya.

Saat ini, paket pengembangan bandara baru dikerjakan dalam empat tahap. Yakni, pengerjaan lahan dan jalan akses yang dianggarkan sebesar Rp 286,4 miliar; kedua pengerjaan Apron dan Taxiway sebesar Rp 155,9 miliar; ketiga pembangunan terminal; dan paket keempat bangunan penunjang dan pelengkap, seperti penginapan atau supermarket.

Bandara baru ini berdiri di atas lahan bekas rawa-rawa. Luas terminal yang direncanakan seluas 40.900 m2, apron pesawat 61.344 m2 dan parkir seluas 43.500 m2.

Angkutan terintegrasi

Sementara itu, General Manager Garuda Indonesia Branch Office Semarang, I Wayan Supatrayasa, juga memohon agar pengelolaan transportasi di bandara bisa tersambung dan terintegrasi.

Dia membayangkan, transportasi di Bandara Ahmad Yani bisa dilalui bus, maupun kereta api, sehingga akses ke bandara menjadi lebih mudah.

Selain itu, masalah ruang tunggu bandara juga bermasalah. Ia mengaku sejumlah penumpang Garuda juga sering mengeluh karena tidak mendapat tempat duduk ketika menunggu giliran penerbangan. Mereka kemudian komplain ke pihak maskapai.

“Solusi jangka pendek sembari nunggu bandara baru, ruang tunggu sempit harus ada ada solusi lebih. Bagi kami yang terbang sembilan kali sehari ke Jakarta, kalau campur dengan yang lain penumpang kami tidak dapat tempat duduk,” ujar Wayan.

Dia menambahkan, kondisi bandara Ahmad Yani saat ini mempersulit baginya untuk mencari slot penerbangan. Selain itu, landasan pacu yang ada juga lebih pendek dari Bandara Adi Sumarmo di Solo, serta frekuensi penerbangan yang kian bertambah terus. Untuk itu, dia berharap agar teknisi Angkasa Pura bisa serius mempercepat pembangunan bandara.

“Kami mohon nanti bisa perpanjangan waktu operasional, agar pesawat bisa lebih malam bisa sampai kesini,” ucap Wayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com