Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Ganjar Pranowo Adu Argumen dengan Pelajar SMP soal Hukuman Mati

Kompas.com - 29/05/2015, 06:05 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Penerapan hukuman mati oleh Pemerintah Indonesia untuk pengedar narkoba masih terus menuai pro dan kontra. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun sampai harus adu argumen dengan pelajar SMP tentang pelaksanaan hukuman mati.

Saat digelar "Gubernur Mucal (Gubernur Mengajar)", di aula SMPN 2 Ungaran, Kamis (28/5/2015) siang, seorang siswa bernama Fahrul Huda mencoba adu argumentasi dengan Ganjar Pranowo.

Siswa kelas IX SMPN 2 Ungaran itu mendukung langkah pemberantasan narkoba, terutama di kalangan pelajar. Namun, dirinya tidak setuju penerapan hukuman mati bagi terpidana mati kasus narkoba.

"Saya kurang setuju hukuman mati. Sebab pengedar narkoba belum tentu bersalah. Bisa jadi dia terpaksa karena impitan ekonomi," kata Huda.

Mendengar pernyataan Huda, Gubernur Jawa Tengah mencoba menjawab dengan menggunakan analogi yang sederhana.

"Trus nek kowe nganggur, trus kowe oleh dodolan ganja ngono? (Jika kamu pengangguran, apakah dibenarkan kamu jualan ganja?)," tanya Ganjar.

Huda pun tak kalah dan memberi tanggapan. "Ya tapi menurut saya sebaiknya mereka direhabilitasi, Pak. Supaya menjadi orang baik," tuturnya.

"Direhabilitasi bagaimana? Pengedar narkoba ini belum tentu pemakai lho. Kamu tahu berapa orang yang mati setiap harinya akibat narkoba?" tanya Ganjar.

"Tidak tahu pak," ujar Huda, singkat dan sepertinya sudah terkunci oleh jawaban dari Ganjar.

Dalam kesempatan ini, Ganjar Pranowo mengajar tentang bahaya narkoba di SMPN 2 Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (28/5/2015) siang. Penyampaian materi tersebut menggunakan bahasa Jawa serta melakukan dialog interaktif dengan sejumlah siswa tersebut.

Ini dilakukan mengingat Hari Kamis merupakan hari bagi sekolah di Jawa Tengah menggunakan bahasa Jawa dalam keseharian. Untuk itu, Ganjar menyampaikan dengan menggunakan Bahasa Jawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com