Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos: Indonesia Hanya Jamin Pengungsi Rohingya Selama Setahun

Kompas.com - 27/05/2015, 16:20 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com — Pemerintah Indonesia akan menjamin kebutuhan hidup para pengungsi Rohingya yang tersebar di Aceh selama satu tahun ke depan. Setelah itu, kehidupan mereka sudah menjadi tanggung jawab komunitas internasional.

"Kesepakatan Pemerintah Indonesia, kita akan menjamin kebutuhan resettlement dan memberikan perlindungan kepada mereka (pengungsi Rohingya) selama satu tahun. Selanjutnya, kita mendorong komunitas internasional untuk ikut bertanggung jawab," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa seusai menghadiri kegiatan di Ponpes Raudhatut Thullub, Desa Prajegsari, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Rabu (27/5/2015) siang.

Khofifah mengatakan, persoalan pengungsi Rohingya tidak semata tanggung jawab Pemerintah Indonesia saja, tetapi juga menjadi persoalan global, termasuk PBB dan negara-negara yang sudah menandatangani Konvensi 1951 tentang Status Pengungsi.

"Jadi, inilah yang sedang terus dikomunikasikan oleh Kementerian Luar Negeri supaya kita menemukan format penanganan pengungsi secara strategis jangka panjang," kata Khofifah.

Sepanjang satu tahun berjalan, lanjut Khofifah, pihaknya melakukan komunikasi dengan komunitas internasional dalam penanganan kebutuhan pengungsi. Menurut dia, sejauh ini International Organization for Migration (IOM) sudah siap menyokong kebutuhan makanan pengungsi selama satu tahun ke depan.

"Kami juga sampaikan terima kasih untuk masyarakat, khususnya masyarakat Aceh, yang sudah memberikan berbagai dukungan kepada para pengungsi Rohingya," ucapnya.

Khofifah mengatakan, pemerintah saat ini memberi perhatian khusus kepada ratusan anak-anak pengungsi Rohingya yang diketahui tanpa sanak famili atau yatim piatu. Mereka, lanjutnya, akan ditampung di pondok pesantren di sejumlah daerah di Indonesia sehingga dapat menerima pendidikan layak selama setahun.

"Sejauh ini, mereka (anak-anak pengungsi Rohingya) akan terlebih dulu melalui proses identifikasi, verifikasi, dan validasi data. Ada pesantren di beberapa daerah yang sudah siap dan menawarkan diri menampung mereka," ujarnya.

Langkah penanganan lainnya, tambah Khofifah, pemerintah juga akan mengupayakan penyatuan kembali anggota keluarga pengungsi Rohingya yang terpisah. Sebab, ada banyak pengungsi yang ternyata tidak hanya berada di Indonesia, tetapi juga berada di Malaysia dan lainnya.

"Kita akan bekerja sama dengan Pemerintah Malaysia untuk mengupayakan penyatuan keluarga pengungsi tersebut," kata Khofifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com