Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aren Langka, Tepung Onggok Borobudur Nyaris Punah

Kompas.com - 15/05/2015, 18:13 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com
- Desa Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, selama ini dikenal sebagai sentra pengrajin tepung onggok. Tepung atau pati hasil olahan dari pohon aren ini biasa digunakan untuk membuat beragam makanan. Namun beberapa tahun terakhir, para pengrajin tepung onggok di desa ini kesulitan berproduksi lantaran bahan baku yang langka.

Ngadinah (50), warga setempat, mengungkapkan pohon aren saat ini semakin sulit ditemukan di daerah Kabupaten Magelang. Kondisi ini menyebabkan sebagian besar warga Desa Tuksongo yang notebene adalah pengrajin tepung onggok tidak lancar berproduksi.

"Sudah sejak jaman orang tua dulu, banyak warga sini (Tuksongo) yang jadi pengrajin pati onggok. Tapi belakangan sudah jarang karena bahan baku aren yang sulit," ujar Ngadinah, Jumat (15/5/2015).

Menurut Ngadinah, warga terpaksa harus mendatangkan dari luar daerah, seperti dari Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta untuk mendapatkan bahan baku. Jumlahnya pun terbatas sehingga jumlah produksi juga ikut sedikit.

"Kami produksi kalau ada bahan baku, kalau tidak ada yang tidak produksi," ujarnya.

Ngadinah biasanya menjual tepung onggok kepada pengepul atau jika mendapat pesanan. Meski hasilnya tidak pasti akan tetapi ia dan warga lainnya tetap mempertahannkan karena merupakan warisan turun temurun.

"Hasilnya sih enggak pasti, tapi karena merupakan usaha dari para orang tua jadiharus diteruskan," tutur Ngadinah.

Suparni (55), warga lainnya, menambahkan sebagian besar warga khususnya ibu rumah tangga, masih memproduksi tepung pati onggok dengan cara tradisional yang mengandalkan tenaga manusia.

Ada beberapa tahapan untuk membuat tepung ini. Suparni memaparkan, sebelum menjadi tepung onggong, pohon aren terlebih dahulu dipotong-potong untuk diambil seratnya. Selanjutnya ditumbuk untuk mendapatkan sari patinya. Setelah seratnya diambil dan direndam menggunakan air, lalu disaring menggunakan kain.

"Penyaringan harus dilakukan berulang kali dengan air bersih hingga membuahkan endapan tepung di dalam gentong, Endapan tepung itu lalu dijemur selama beberapa hari di bawah terik sinar matahari yang menyengat hingga kering. Endapan kering inilah yang disebut tepung atau pati onggok," papar Suparni.

Menurut dia, tepung pati onggok merupakan salah satu bahan makanan pengganti beras sebagai makanan pokok. Nilai gizinya, lanjut Suparni, tidak kalah bagus dengan sumber karbohidrat lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com