Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wardi, Tunanetra Penjual Pulsa, dan Mimpi yang Tak Pernah Surut

Kompas.com - 11/05/2015, 16:52 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

"Beberapa hari saya diawasi dan diajari caranya. Setelah melihat cara saya berjualan akhirnya percaya," ucapnya.

Pernah ditipu

Namun, Wardi tak menampik bahwa keterbatasan fisiknya sempat dimanfaatkan orang untuk keuntungan pribadi.

"Saya kan tunanetra, jadi modalnya percaya saja. Pulsa terkirim atau tidak kan ada laporan suara di handphone," ujarnya.

Wardi menuturkan, hati orang memang tidak bisa ditebak. Selama berjualan mulai tahun 2011 lalu beberapa kali ia ditipu oleh pembeli. Bahkan, pernah kerugian yang diterimanya akibat ditipu pembeli mencapai Rp 700.000.

"Pernah saya rugi Rp 700.000 ditipu pembeli. Dia (pembeli) punya nomer banyak lalu saya disuruh ngirim pulsa Rp 100.000, setelah terkirim dia diam-diam pergi enggak bayar," tegasnya.

Ada pula, lanjutnya, yang pulsanya sudah terkirim tapi mengaku tidak terkirim. Akhirnya kirim ulang ke nomor yang sama.

"Sering kalau kejadian-kejadian ditipu seperti itu," tandasnya.

Namun, Wardi mengaku meski menanggung rugi tidak sedikit ia mengikhlaskan. Ia percaya jika memang rezeki, Allah pasti akan memberikan gantinya.

"Ya kok ada yang tega menipu tunanetra, tapi ya enggak papa. Ikhlas, Allah pasti akan memberikan rejeki lagi," pungkasnya.

Cita-cita tinggi

Kini selain tetap aktif sebagai tukang pijat di Mardi Wuto, setiap hari Wardi menjalankan usahanya dengan berjualan pulsa. Setiap hari, dia buka lapak pukul 07.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB.

"Ya kalau ada klien saya tinggal, lalu ke Mardi Wuto. Kalau hujan ya "ngeyup" (berteduh) di emperan warung," ungkapnya.

Dalam sehari, dari berjualan pulsa Wardi bisa mendapatkan untung Rp 40.000 sampai Rp 50.000.

Wardi pun berkeinginan usahanya dapat berkembang, memiliki ruko untuk berjualan agar tidak kehujanan dan kepanasan. Kalau ada bantuan pinjaman dari pemerintah untuk usaha, ia pun akan mencoba mengajukan demi usahanya.

"Cita-cita saya bisa nyewa atau beli ruko. Ya semoga bisa, ini saja modalnya juga mepet. Yang penting bisa tambah-tambah untuk keluarga dan anak," tuturnya.

Untuk menjalani kehidupannya dan meniti mimpinya, Wardi terus memegang ungkapan ini, "kehidupan itu jangan hanya mengharap hujan jatuh dari langit. Semua harus dicari dan jangan mengandalkan orang lain".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com