Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Ibu Kota Maluku Utara, Jokowi Dinilai Teruskan Cita-Cita Mendiang Soekarno

Kompas.com - 08/05/2015, 09:14 WIB
Suhartono

Penulis

MALUKU UTARA, KOMPAS.com - Gubernur Provinsi Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba menganggap Presiden Joko Widodo sebagai penerus cita-cita mendiang Presiden Soekarno. Kata dia, Soekarno pernah bercita-cita menjadikan Kecamatan Oba (kini Sofifi) sebagai Ibu Kota Irian Barat dan membangunnya.

"Waktu itu, tahun-tahun yang sulit, saat Bung Karno atau Ir Soekarno, Presiden RI pertama, ingin mempersatukan wilayah Indonesia dari Barat ke Timur, dan menjadikan Kecamatan Oba, Kabupaten Kepulauan Tidore, menjadi Ibu Kota dari Irian Barat yang dikuasai Belanda, tetapi gagal karena Irian Barat akhirnya kembali ke pangkuan NKRI," ujar Abdul Ghani saat menyambut Presiden Jokowi dalam acara pencanangan percepatan pembangunan Ibu Kota Maluku Utara di halaman Kantor Gubernur Malut, di Sofifi, Jumat (8/5/2015).

Meskipun Soekarno tak jadi meresmikan, Jokowi hari ini datang untuk mewujudkan cita-citanya.

Dalam sambutannya, Abdul menyebut Jokowi sebagai anak kecil yang waktu itu masih ada di Solo, Jawa Tengah, dan sekarang menjadi Presiden, meresmikan percepatan pembangunan di Ibu Kota Provinsi Malut.

"Kita harapkan Presiden Jokowi bisa terus melanjutkan pembangunan di Malut ini seperti cita-cita Soekarno yang dari Barat ke Timur berusaha mempersatuan wilayah negeri yang terpisah-pisah di tengah-tengah ancaman bangsa lain," ucap mantan anggota DPR Komisi V DPR ini.

Malut tercatat menjadi provinsi baru dan lepas dari provinsi induknya di Maluku pada 16 tahun silam. Adapun pelepasan Ibu Kota Provinsi dari Ternate ke Sofifi sudah dilakukan sejak 2010.

"Namun, sampai kini belum ada jalan hotmix di ibu kota provinsi kami. Oleh sebab itu, Pak Presiden, tolong, ini saya sekalian curhat agar  infrastruktur jalan dapat dibangun ribuan kilometer sehingga empat tahun lagi saya selesai bertugas dapat keliling di jalan hotmix dan warga kami bisa juga menikmatinya," kata Abdul berharap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com