Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/05/2015, 18:34 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


BENGKULU, KOMPAS.com
 — Penangkapan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, mengejutkan banyak pihak. Simpati bermunculan dari berbagai kalangan terhadap mantan Kasat Reskrim Polres Bengkulu itu. Simpati juga muncul dari kalangan internal kepolisian itu sendiri. Bahkan, salah seorang anggota polisi yang bertugas di Bengkulu menyebut penangkapan Novel membuat institusi Polri malu.

Salah seorang anggota kepolisian yang telah mengabdi lebih dari 20 tahun di tubuh Polri ini tak bersedia namanya disebutkan. Ia mengungkapkan kesedihannya atas tindakan penangkapan Novel Baswedan.

"Tindakan ini (penangkapan Novel) adalah tindakan yang sia-sia dan menghabiskan uang negara serta mencoreng citra kepolisian. Novel Baswedan telah dikenai sanksi dalam kasus tersebut pada tahun 2005, lalu kenapa perkara ini diungkit lagi? Kasihan dia. Dia aset Polri yang cukup brilian," ungkap anggota Kepolisian Bengkulu ini.

Ia berulang-ulang menegaskan bahwa tindakan penangkapan Novel Baswedan, yang lalu dibawa ke Bengkulu untuk menjalani rekonstruksi dan tanpa berita acara pemeriksaan (BAP), adalah perbuatan yang memalukan institusi Polri. Seharusnya, kata dia, polisi menunjukkan contoh yang baik dalam menjalani dan menentukan proses hukum terhadap seseorang.

Ia menyadari, saat ini tantangan Polri untuk menjadi polisi yang dibanggakan dan dicintai oleh masyarakat cukup berat. Meski terdapat beberapa citra buruk, ia juga menegaskan bahwa masyarakat juga jangan pernah lupa bahwa banyak juga tindakan positif yang telah dilakukan oleh institusi tersebut untuk bangsa dan masyarakat.

"Saya percaya polisi masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat, dan ke depan akan terus dicintai oleh masyarakatnya, tetapi dengan perjuangan keras para anggotanya dalam membuktikan kepada masyarakat bahwa kami (polisi) mampu berbuat lebih baik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com