BENGKULU, KOMPAS.com — Penangkapan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, mengejutkan banyak pihak. Simpati bermunculan dari berbagai kalangan terhadap mantan Kasat Reskrim Polres Bengkulu itu. Simpati juga muncul dari kalangan internal kepolisian itu sendiri. Bahkan, salah seorang anggota polisi yang bertugas di Bengkulu menyebut penangkapan Novel membuat institusi Polri malu.
Salah seorang anggota kepolisian yang telah mengabdi lebih dari 20 tahun di tubuh Polri ini tak bersedia namanya disebutkan. Ia mengungkapkan kesedihannya atas tindakan penangkapan Novel Baswedan.
"Tindakan ini (penangkapan Novel) adalah tindakan yang sia-sia dan menghabiskan uang negara serta mencoreng citra kepolisian. Novel Baswedan telah dikenai sanksi dalam kasus tersebut pada tahun 2005, lalu kenapa perkara ini diungkit lagi? Kasihan dia. Dia aset Polri yang cukup brilian," ungkap anggota Kepolisian Bengkulu ini.
Ia berulang-ulang menegaskan bahwa tindakan penangkapan Novel Baswedan, yang lalu dibawa ke Bengkulu untuk menjalani rekonstruksi dan tanpa berita acara pemeriksaan (BAP), adalah perbuatan yang memalukan institusi Polri. Seharusnya, kata dia, polisi menunjukkan contoh yang baik dalam menjalani dan menentukan proses hukum terhadap seseorang.
Ia menyadari, saat ini tantangan Polri untuk menjadi polisi yang dibanggakan dan dicintai oleh masyarakat cukup berat. Meski terdapat beberapa citra buruk, ia juga menegaskan bahwa masyarakat juga jangan pernah lupa bahwa banyak juga tindakan positif yang telah dilakukan oleh institusi tersebut untuk bangsa dan masyarakat.
"Saya percaya polisi masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat, dan ke depan akan terus dicintai oleh masyarakatnya, tetapi dengan perjuangan keras para anggotanya dalam membuktikan kepada masyarakat bahwa kami (polisi) mampu berbuat lebih baik," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.