Ratusan warga yang konsumsi putak itu, berada di lima desa di Kecamatan Kualin yakni Desa Kualin, Toineke,Tuafanu,Tuapakas dan Oni dan dua Desa di Kecamatan Amanuban Selatan yakni Desa Oebelo dan Noemuke.
“Khusus bagi warga yang konsumsi putak, karena mereka sudah kehabisan stok pangan sejak akhir Januari 2015, sebab persediaan pangan yang ada, termasuk bibit lokal yang biasa mereka sisihkan untuk dijadikan sebagai bibit pada musim tanam berikutnya, juga telah dikonsumsi akibat gagal panen,” kata anggota DPRD NTT, Jefry Unbanunaek, kepada Kompas.com, Jumat (1/5/2015) malam.
Sejumlah kepala keluarga yang ditemui Jefry, saat dia melakukan kunjungan kala reses, mengaku sudah mulai mengkonsumsi putak sebagai makanan alternatif. Warga bukannya malas atau tidak menanam, tetapi minimnya curah hujan di wilayah tersebut menyebabkan bibit yang ditanam tidak bisa tumbuh sesuai harapan.
“Sampai dengan kemarin, Camat Kualin saat saya temui mengaku masih melakukan pendataan. Diperkirakan sekitar 900 kepala keluarga di lima desa yang gagal panen. Ini sebuah fenomena alam yang bisa diprediksi dan bisa dilakukan penanganan secara dini, namun fakta di lapangan masyarakat yang ditemui mengaku sudah mulai mengkonsumsi putak sejak akhir Januari 2015,” ucap Jefry.
Sebagai wakil rakyat, Jefry sangat menyayangkan peristiwa ini. Warga, kata dia, sedang dalam ketidakberdayaan sehingga warga terpaksa menginisiasi sendiri, mengolah batang pohon gewang menjadi makanan alternatif.
Ironisnya, sesuai pengakuan warga, bahwa mereka sudah mengalami keadaan seperti ini sejak Januari 2015, namun pemerintah baru mau melakukan pendataan. Hingga kemarin, Camat Kualin belum bisa menyebutkan data aktualnya. Hal ini, kata Jefry, adalah bencana, sehingga Pemerintah Daerah TTS melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten TTS, bisa segera turun ke wilayah bencana. Kondisi ini juga menjadi catatan penting bagi Dinas Pertanian yang memiliki petugas lapangan, harusnya bisa mendeteksi dan segera memberi laporan terkini untuk tindakan antisipasi.
“Setelah melihat kondisi di lapangan, saya akan meminta Pemerintah Kabupaten TTS, maupun Pemerintah Provinsi NTT, untuk segera mengambil langkah-langkah antisipatif secara dini, mengingat apabila semakin lama warga mengkonsumsi putak, maka akan berdampak pada kesehatan warga, terutama pada anak-anak yang bisa berdampak pada tingginya angka gizi buruk,” ucap Jefry.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.