Bak petir di siang bolong, sang ibu, Salamah (35), akhirnya mengetahui kejadian tersebut. Dia mengaku mengetahuinya dari penjual warung tempat keduanya sering bercerita.
”Saya diberitahu oleh penjaga warung dan beberapa tetangga yang mendengar pengaduan anak saya, lantas saya laporkan pada bapaknya dan dilaporkan ke perangkat desa,” ujar ibu empat anak itu.
Perangkat desa lalu bergegas membawa kedua korban kepada bidan desa untuk memeriksa kondisi kelamin korban. Namun karena keterbatasan alat, korban akhirnya dibawa ke IGD RSUD dr Fauziah Bireuen untuk menjalani visum.
”Setelah visum, kami langsung melaporkan kejadian itu pada polisi dan langsung besoknya pelaku ditangkap,” ungkap Salamah.
Dia mengaku kaget luar biasa saat mengetahui pelaku pencabulan adalah M Hasan (44), tetangganya, yang rumahnya hanya berjarak kurang dari 200 meter dari kediamannya. Kedua korban lalu mengakui kerap diperlakukan tidak senonoh oleh pelaku. Biasanya pelaku mengajak korban siang hari ke sebuah perbukitan tak jauh dari rumah korban.
”Disana korban dicabuli dan diberikan uang Rp 2.000 agar tidak menceritakan hal itu pada orang,” tambah ibu korban.
Dia meyakini pelaku sudah sering melakukan pencabulan apalagi anaknya yang sulung kerap susah buang air kecil.
”Si sulung juga mengaku pernah diajak pelaku malam hari di kebun semak-semak tak jauh dari rumah kami,” tambah Salamah.
Dia berharap pelaku dijatuhkan hukuman setimpal.
”Saya tak dapat membayangkan masa depan mereka kelak. Saya ingin pelaku dihukum berat agar tak ada lagi korban seperti anak saya,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM-PKS) Kabupaten Bireuen, Bob Mizwar, mengatakan pihaknya akan terus melakukan pendampingan terhadap korban mengingat masih di bawah umur.
Fenomena pencabulan anak ini diakuinya meningkat dan bisa jadi lebih banyak lagi yang belum terungkap.
”Kita berharap pengawasan orang tua terhadap anak harus lebih meningkat. Jangan karena masih anak-anak diberikan waktu kebebasan bermain tanpa batas di luar rumah,” tandas Bob.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.