"Kelas ini dibangun pada 2012 lalu. Atap terdiri dari galvalum dengan rangka aluminium. Kami kaget dan tak pernah menyangka atap itu ambruk. Sebab, tak ada tanda-tanda atap akan ambruk. Tiba-tiba saja ambruk dan menimpa penghuni kelas," kata Hidayati.
Sejumlah personel polisi dan warga bergotong royong memindahkan reruntuhan atap yang jatuh ke dalam kelas. Mereka tampak sibuk membersihkan kelas, dan mengumpulkan bahan-bahan bangunan yang berserakan di satu titik.
Kejadian tersebut langsung ditangani Polresta Probolinggo. Kasatreskrim AKP Damar Bastiar mengatakan, pihaknya segera meminta keterangan dari saksi ahli.
Damar menambahkan, pihaknya belum dapat menyimpulkan kejadian tersebut. Apakah ambruknya atap kelas terjadi karena masalah konstruksi atau hal lain, semuanya membutuhkan keterangan saksi ahli.
Menurut Kabag Kominfo Yulius Christian, kelas tersebut dibangun secara swakelola. Namun, dirinya enggan memberikan komentar lebih rinci karena pihak terkait tengah menyelidiki kasus tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.