Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Konservasi di Wallacea, Dana Rp 50 Miliar Pun Dikucurkan

Kompas.com - 16/04/2015, 09:05 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

                                                                          
MANADO, KOMPAS.com
- Di tahun 2015 ini, Dana Kemitraan Ekosistem Kritis atau Critical Ecosystem Partnership Fund (CEPF) mulai mengucurkan investasinya demi pelestarian keragaman hayati di kawasan Wallacea. CEPF memberikan hibah senilai Rp 50 miliar kepada organisasi masyarakat sipil (CSO) yang melakukan kegiatan konservasi di Wallacea selama lima tahun mendatang.

Wallacea merupakan kawasan di Indonesia timur yang mencakup kepulauan Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara —termasuk Timor-Leste. Kawasan ini termasuk salah satu pusat keragaman hayati dunia. Namun, banyak jenis keragaman hayati dan habitatnya di kawasan ini yang terancam punah.

“Di Wallacea tercatat ada 560 jenis keragaman hayati yang terancam punah dan 391 daerah penting bagi keragaman hayati baik darat maupun laut,” tutur Ria Saryanthi, ahli keragaman hayati Burung Indonesia, Kamis (16/4/2015).

CEPF merupakan kemitraan antara Bank Dunia, Global Environment Facility (GEF), MacArthur Foundation, Pemerintah Jepang, Badan Pembangunan Perancis (AFD), Conservation International (CI) dan Uni Eropa. CEPF mengucurkan investasinya untuk memastikan masyarakat sipil terlibat dalam konservasi keragaman hayati di Wallacea.

Untuk pelaksanaan program tersebut, CEPF menunjuk Burung Indonesia sebagai tim pelaksana regional atau Reginal Implemetation Team (RIT) sejak Desember 2014 lalu. “Peran RIT antara lain untuk mengkoordinasikan program konservasi di Wallacea serta menjalankan program hibah untuk CSO,” ujar Adi Widyanto, Project Team Leader RIT CEPF.

Kegiatan yang diajukan diharapkan sejalan dengan arahan strategis CEPF yang mencakup konservasi jenis terancam punah, perlindungan tapak, pengelolaan sumber daya alam darat berbasis masyarakat, maupun pengelolaan sumber daya alam pesisir dan laut berbasis masyarakat.

Kegiatan lain yang diharapkan yaitu pelibatan sektor swasta dalam pelestarian keragaman hayati serta penguatan kapasitas organisasi masyarakat sipil dalam konservasi keragaman hayati.

"Selain itu, CEPF telah mengidentifikasi delapan area prioritas atau Priority Funding Area (PFA) untuk program investasi konservasi di Wallacea. Pada Februari 2015, telah diumumkan proses pengajuan aplikasi hibah untuk kegiatan peningkatan kapasitas di Wallacea," tambah Widyanto.

Sementara, pada Mei hingga Juni 2015 akan dilakukan kegiatan serupa untuk konservasi keragaman hayati di PFA Kepulauan Sangihe-Talaud dan koridor laut Sulawesi Utara, serta PFA Seram dan koridor laut Buru. PFA Seram dan koridor laut Buru mencakup Pulau Seram, Boano, Ambon, Buru, Haruku dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Enam area lain yang akan menjadi lokasi prioritas pendanaan di periode berikutnya yaitu Danau Poso dan Kompleks Danau Malili, Sulawesi bagian selatan, koridor laut Togean Banggai, Halmahera dan koridor laut Halmahera, Flores dan koridor laut Solor-Alor serta Timor-Leste dan koridor laut Timor-Leste.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com