Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Desa sampai Ibu Hamil Semangat Ikuti UN Paket C

Kompas.com - 14/04/2015, 12:54 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com - Puluhan perangkat desa di wilayah Kabupaten Magelang mengikuti Ujian Nasional (UN) Kelompok Belajar (Kejar) Paket C tahun 2015. Mereka termotivasi untuk memiliki ijazah kesetaraan SMA lantaran demi mendapat kesejahteraan serta jenjang karir sebagai abdi negara.

Salah seorang Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat (Kaur Kesra) Desa Banyuurip, Kecamatan Tergalrejo, Marsudi, mengaku bersemangat mengikuti UN Paket C. Sudah sejak tiga tahun lalu ia mengikui paket balajar yang diselenggarakan oleh sanggar PKBM Ngudi Luhur Tegalrejo.

Jauh hari sebelum ujian, dia juga rajin berlatih mengerjakan kisi-kisi soal UN yang diberikan oleh tentornya di sanggar tempat ia belajar.

"Alhamdulillah, bisa mengerjakan, soal-soalnya mudah dan masuk akal," ucap Marsudi, Selasa (14/4/2015).

Marsudi tidak sendiri, dia bersama dua temannya sesama perangkat Desa Banyuurip yang turut mengikuti ujian. Menurutnya, ijazah kesetaraan SMA penting jika sewaktu-waktu diperlukan untuk syarat menunjang karier yang lebih baik.

"Kami butuh ijazah (Paket C), karena penting setidaknya untuk menunjang karir yang lebih baik," tutur Marsudi.

Selain perangkat desa, sejumlah ibu hamil juga terlihat mengikuti UN ini. Dhian (25), misalnya, mengaku ingin memiliki ijazah kesetaraan SMA untuk melamar pekerjaan jika anaknya keduanya lahir. Warga Desa Borobudur itu terlihat sehat meski sedang mengandung delapan bulan.

"Enggak apa-apa kok, sehat, masih bisa mengerjakan soal-soal UN. Sejak awal memang ingin punya ijazah (Paket C) buat nanti melamar pekerjaan," ungkap Dhian.

Muslih, Kabid Pendidikan Non-Formal, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang, menyebutkan peserta UN Paket C di wilayah ini mencapai 802 orang. Sepuluh persen di antaranya adalah perangkat desa, meliputi Kepala Desa (Kades), Kepala Dusun (Kadus), Kepala Urusan (Kaur) hingga Kepala Seksi (Kasi). Selebihnya adalah peserta UN tahun lalu yang belum lulus, santri pondok pesantren, dan masyarakat umum.

"Banyak perangkat desa, terutama di desa-desa yang terpencil, yang ikut UN Paket C. Karena ijazah kesetaraan SMA biasanya menjadi syarat untuk kenaikan pangkat dan tambahan intesif, dibanding perangkat yang hanya lulusan SMP," papar Muslih.

Secara umum, kata Muslih, jumlah peserta UN Paket C tahun 2015 di Kabupaten Magelang mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa animo masyarakat untuk memiliki ijazah Paket C cukup tinggi.

"Ijazah Paket C ini setara dengan ijazah SMA, jadi tetap bisa untuk melamar pekerjaan, kenaikan pangkat, atau meneruskan pendidikan ke perguruan lebih tinggi," tandas Muslih.

Muslih pun meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan masyarakat yang mengenyam pendidikan non-formal, layaknya pendidikan formal. Sebab, kata Muslih, mereka justru memiliki semangat tinggi untuk belajar.

"Pemerintah perlu lebih perhatian dengan peserta siswa Paket C. Perhatian dari sektor pembiayaan tutor, penyelenggaraan kegiatan belajat, sampai pada pelaksanaan UN ini," pungkas Muslih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com