Menurut Kepala SMAN 6 Mataram, Khairudin Ahmad, tahun ini ada dua siswa disabilitas di sekolahnya yang mengikuti UN. Kedua siswa disabilitas penyandang tuna netra ini membaca dan menjawab pertanyaan soal UN Bahasa Indonesia, dengan menggunakan huruf braille.
"Total ada 299 siswa termasuk dua inklusi, semuanya ikut UN," kata Ahmad, Senin (13/4/2015).
Menurut Ahmad, setiap tahun sekolahnya selalu menyelenggarakan ujian untuk siswa inklusi. Sebagian besar dari lulusan siswa inklusi bahkan telah melanjutkan kuliah di Yogyakarta dan Bandung.
Sementara itu, Sekda NTB HM Nur yang ikut memantau pelaksanaan UN di NTB menyatakan seluruh pelaksanaan UN di NTB berjalan baik.
Pihaknya berjanji akan membangun komunikasi dengan Dinas pendidikan, terkait siswa inklusi yang selama ini belum bisa melanjutkan sekolah ke jenjang perguruan tinggi di Mataram. Padahal di daerah lain seperti Yogyakarta dan Bandung, siswa inklusi bisa diterima di perguruan tinggi.
"Kita akan bangun komunuikasi dengan Diknas, kenapa kok di Jawa bisa disini tidak. Sementara negara ini satu," kata Nur.
Menurut Nur, seluruh warga negara harus mendapat peluang yang sama terutama untuk memperoleh hak-hak dasar. Pendidikan merupakan hak fundamental yang harus diberi ruang yang cukup, tidak terkecuali bagi siswa inklusi.
"Tinggal kita mengadopsi apa yang ada di Jawa dan menyiapkan sarana lebih lanjut," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.