Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seekor Harimau Masuk Pasar Wonosobo, Dilumpuhkan dengan Bius

Kompas.com - 10/04/2015, 10:51 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com — Harimau jantan jinak dari Tambling Wildlife Nature Conservation (TNWC) masuk ke permukiman warga di Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Diduga, hal ini terjadi karena harimau itu tak mendapat areal jelajah di hutan rimba tempat dia dilepasliarkan.

Menurut Kepala Bidang Wilayah I Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Jaya Supena, yang dihubungi pada Jumat (10/4/2015), harimau tersebut dilumpuhkan dengan dua kali tembakan bius. "Harimau ini diberi nama Petir dan berusia tiga tahun. Dia dilepasliarkan sebulan lalu oleh pihak TWNC," kata Jaya.

Kemungkinan, menurut Jaya, harimau tersebut tidak memiliki kawasan sehingga dia menyisiri pantai dan akhirnya masuk ke permukiman untuk mencari tempat tinggal. "Harimau itu kan sifatnya menguasai dan yang dewasa biasanya tidak mau memberi tempat sehingga harimau yang baru datang ini tersisihkan," kata dia.

Tepat sekitar pukul 01.00 dini hari, harimau yang sempat berkeliaran di Pasar Wonosobo akhirnya dilumpuhkan saat berada di halaman rumah warga. "Dua kali tembakan langsung dia lumpuh. Tim langsung memasukkan (harimau tersebut) ke dalam kandang untuk dikembalikan lagi ke TNWC," ujar dia.

Tindakan penembakan itu, menurut Jaya, sudah mendapatkan izin dari pemerintah. Diperkirakan, saat ini Petir sudah berada di Tambling, kawasan tempat dia dilahirkan dan berkumpul kembali dengan induknya, Panti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com