Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilarang Berkebun karena Latihan TNI Belum Selesai, Warga Mengeluh

Kompas.com - 02/04/2015, 18:01 WIB
Kontributor Kompas TV, Mansur

Penulis


POSO, KOMPAS.com - Puluhan warga di Poso mengeluh atas pelarangan berkebun oleh pihak petugas TNI di wilayah Kecamatan Poso Pesisir Bersaudara, Kabupaten Poso. Warga kesal karena mereka masih dilarang berkebun sehingga tidak mendapatkan penghasilan apa-apa.

Rinda Tulung (41), warga Desa Pinedapa, menuturkan sebelumnya, warga diminta turun dari kebun, 30 Maret lalu, sebelum pelaksanaan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) dengan janji dapat kembali setelah pelaksanaan latihan perang TNI selesai. Namun, di luar dugaan, justru hingga Kamis (3/4/2015) pagi, warga masih dihadang oleh petugas TNI saat sedang menuju ke kebun.

“Tadi itu beberapa warga hendak menuju ke kebun, namun saat di tengah jalan tiba-tiba petugas TNI melarang. Katanya belum boleh untuk berkebun,” ujar Rinda Tulu dengan nada sedih.

Kebun kakao milik warga umumnya berada di wilayah Transmigrasi Mandiri (TSM) sekitar lima kilometer dari perkampungan warga, sekitar wilayah dusun Tamanjeka dan dusun Po’agi Desa Masani Kecamatan Poso Pesisir.

“Kini kalau dilarang kami mau cari makan bagaimana, padahal hanya kebun itu yang menjadi harapan masyarakat untuk mencari nafkah” tambah Rinda Tulu.

Alasan petugas TNI melarang warga, lanjutnya, karena aktivitas warga di kebun dapat mengganggu latihan gabungan yang masih berjalan. Bahkan petugas sempat memperlihatkan peluru tajam yang digunakan dalam latihan itu.

Selain dilarang berkebun, warga juga mengeluhkan bantuan sembako yang dibagikan TNI kepada warga tidak merata saat dievakuasi dibandingkan warga desa lainnya. Semula, warga tidak ingin mempermasalahkan tidak meratanya bantuan.

“Kalau warga lainnya mereka dikasih sembako bahkan uang Rp 70.000. Namun, kami tidak dapat meski pun di sini ada 38 keluarga yang tidak dapat. Namun kini setelah tidak dapat pembagian sembako kami juga dilarang lagi berkebun, lalu kami mau makan apa?” ujar Teti, seorang ibu rumah tangga.

“Lihatlah kami di sini, kami sekarang butuh bantuan, sudah tidak ada bahan makanan,” pintanya dengan penuh harap dan diamini warga lainnya.

Sementara itu, Raman Bahoro, Kades Pinedapa, mengakui jauh sebelum pelaksanaan latihan PPRC di Poso, ada imbauan dari pihak TNI untuk warga yang berada di kebun di wilayah Poso Pesisir untuk turun pada tanggal 30 Maret atau sehari sebelum latihan PPRC. Warga dijanjikan dapat kembali pada tanggal 31 Maret sore seusai pelaksanaan latihan.

“Saya tidak tahu kalau kemudian ada perubahan soal kapan warga bisa kembali ke atas (kebun) tapi yang jelas saya belum mendapat pemberitahuan resmi dari Kodim 1307 Poso,” ungkap Raman saat dikonfirmasi.

Sementara itu, terkait keluhan bantuan yang tidak merata, Raman mengatakan itu berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh pihak Babinsa.

“Kita ini kan tahunya cuma memberikan kupon yang berasal dari TNI untuk dibagikan kepada masyarakat,” ungkapnya saat ditemui di Desa Pinedapa.

Sementara itu, pihak Kodim 1307 Poso yang hendak dikonfirmasi belum memberikan tanggapan terkait keluhan warga masyarakat di Dusun 1 Desa Pinedapa tersebut.

“Dandim sedang rapat,” kata seorang petugas piket di Makodim 1307 Poso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com