Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambles, Stadion GBLA Belum Dipastikan Layak Pakai untuk PON XIX

Kompas.com - 31/03/2015, 22:38 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Grand opening perayaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Bandung, Jawa Barat, pada tahun 2016 belum bisa dipastikan digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), di Gedebage, Bandung. Hal itu karena struktur bangunan tersebut mengalami kerusakan dan ambles.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah melayangkan surat kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk mengabarkan hal ini.

"Kita sudah mendapat kabar soal berita itu (amblesnya stadion GBLA Gedebage) dari BPKP. BPKP kirim surat ke Pemerintah Provinsi (Jabar) dan kita (Pemprov) sudah kirim surat ke Kementerian PU," kata pria yang akrab disapa Aher itu kepada wartawan di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Selasa (31/3/2015) malam.

Menurut Aher, nantinya Kementerian PU akan melakukan pengecekan dan memutuskan apakah stadion megah yang baru saja berdiri tersebut bisa dipakai atau tidak untuk grand opening PON XIX 2016 mendatang. Kementerian PU serta Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan melakukan audit terkait kerugian negara akibat dugaan korupsi yang menyebabkan stadion itu ambles.

"Kita nunggu dari Kementerian PU dan BPKP. Kalau kata Kementerian PU struktur bangunannya yang mengalami ambles bukan struktur bangunan pokok, dan dikatakan masih bisa diperbaiki, ya, tinggal diperbaiki, sehingga bisa dipakai untuk grand opening PON. Dan, kalau ternyata kata Kementerian PU strukturnya tidak memungkinkan, dan menyatakan jangan dipakai, ya, jangan dipakai. Bahaya kalau dipakai, itu opening seremoni (PON) akan dihadiri ratusan ribu orang, bisa bahaya," beber Aher.

Ketika ditanya jika memang tidak bisa pakai, lokasi pembukaan PON akan dipindahkan ke mana, Aher belum memikirkan hal itu. "Nantilah, kita belum pikirkan itu," katanya.

Aher berharap kerusakan struktur stadion tidak terlalu parah sehingga tetap bisa digunakan untuk grand opening PON 2016 mendatang.

"Mudah-mudahan ini (stadion yang ambles) masih layak dan masih bisa diperbaiki," harapnya.

Aher belum mengetahui sampai sejauh mana pengecekan stadion tersebut.

"Kita tunggu saja hasil pengecekan dari Kementerian PU. Kita tunggu, mudah-mudahan stadionnya masih bisa diperbaiki," harapnya.

Indikasi korupsi

Sementara itu, Direktur Reserse dan Kriminal Khusus Polda Jabar Komisaris Besar Wirdhan Denny mengatakan, berdasarkan keterangan saksi ahli, stadion itu ambles karena pembangunan atau penimbunan fondasi stadion tidak dilakukan secara maksimal. Wirdhan menjelaskan, ketebalan timbunan tanah di bawahnya itu seharusnya lebih tebal lagi. Hal inilah yang menyebabkan tanah pijakan fondasi ambles.

"Itu (yang sekarang jadi Stadion GBLA) kan tadinya sawah, begitu mau dibangun stadion, itu kan (dasarnya) diratakan dulu, ditimbun. Nah, timbunan itulah yang tidak sesuai dengan speknya. Misalnya, seharusnya, (timbunan) itu 10 sentimeter, tapi rupanya oleh kontraktornya hanya 5 sentimeter, sehingga dikhawatirkan nanti gedung jadi makin ambles. Ini yang menyebabkan adanya kerugian di situ," beber Wirdhan saat dikonfirmasi terpisah.

Berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, terungkap bahwa proyek pembangunan Stadion GBLA terindikasi adanya dugaan korupsi.

Wirdhan belum menyebutkan total jumlah kerugian dari dugaan korupsi proyek pembangunan stadion tersebut. Proyek ini sedang diaudit oleh BPKP yang juga melibatkan penyidik Polda Jabar dan penyidik dari Bareskrim Polri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com