"Bikin riweuh karena naik turun harga angkot," kata Emil di Sasana Budaya Ganesha, Tamansari, Kota Bandung, Senin (31/3/2015).
Emil menambahkan, Pemkot Bandung saat ini tengah mencari konsep yang bisa sama-sama menguntungkan baik untuk sopir angkot ataupun penumpang.
"Lagi dicari konsepnya. Kalau naik turun setiap minggu gimana saya bikin keputusan harga angkot," ungkap Emil.
Selain itu, Emil mengaku belum mau mengkuti kebijakan memberikan subsidi untuk angkot.
"Saya fokus dulu agar warga Bandung bisa diberi keadilan di tarif kendaraan umum dengan sistem naik turun harga bbm dalam jangka waktu yang terlalu dekat," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.