“Kami harap kontraktor dan tenaga kerja lokal dilibatkan dalam pembangunan waduk itu, sehingga tidak terjadi kesenjangan dan kecemburuan sosial nantinya," kata Husaini Setiawan, ketua umum Gabungan Kontraktor Listrik Mekanikal Indonesia (Gaklimdo) kepada Kompas.com, Rabu (25/03/20015).
Menurut Husaini, kontraktor dan tenaga lokal di Aceh Utara memiliki potensi dan pengalaman, bahkan sudah diakui perusahaan internasional.
“Kontraktor dan sumber daya lokal di sini bertaburan, merekalah yang lebih mengusai medannya, rata-rata sudah teruji dan berpengalaman, bahkan di perusahaan internasional yang ada di Aceh Utara dan Lhoksmawe," katanya.
Dia berharap, perusahan nasional di Jakarta yang menjadi pemenang tender proyek pembangunan bendungan Krueng Keureto dapat bekerja sama dengan kontraktor dan tenaga kerja lokal agar pengerjaannya selesai tepat waktu.
“Kalau bendungan ini selesai, manfaatnya langsung dirasakan masyarakat, karena bisa mengatasi banjir yang terjadi tiap tahun di Kota Lhoksukon dan sekitarnya, serta bisa mengaliri air irigasi untuk semua kebutuhan lahan pertanian warga," ujarnya.
Husaini juga berharap, proyek tersebut bebas dari mafia. Sebab, ia mengendus adanya indikasi mafia proyek di Aceh dan Jakarta yang melobi agar perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang memenangkan tender, demi mendapatkan fee.