Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Juta Uang Palsu Masuk ke NTT pada 2014

Kompas.com - 25/03/2015, 02:40 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Naek Tigor Sinaga mengatakan jumlah uang palsu yang masuk dan sempat beredar di wilayah itu selama tahun 2014 yakni sebanyak Rp 16,7 juta.

Hal itu disampaikan kepada sejumlah wartawan di kantor BI Kupang, Selasa (24/3/2015). Menurut Sinaga, jumlah itu meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013 lalu yang hanya berjumlah Rp 3,4 juta saja.

Tigor mengatakan, penemuan uang palsu atas informasi dari masyarakat, temuan bank serta aparat kepolisian. Kendati meningkat, peredaran uang palsu di NTT masih rendah jika dibanding peredaran uang palsu di daerah lain. Menurutnya uang palsu yang beredar tersebut bisa diketahui langsung menggunakan sistem tiga D (dilihat, diraba, dan diterawang). Untuk meminimalisir peredaran uang palsu, Bank Indonesia akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Sementara itu pejabat BI NTT lainnya, Petrus Endria Effendhi, mengatakan bahwa kenaikan temuan uang palsu terjadi pada bulan Juli 2014 atau bertepatan dengan Hari Raya idul Fitri. Peredaran berangsur-angsur menurun hingga bulan Desember 2014.

Pada bulan Januari dan Februari 2015, peredaran uang palsu kembali mengalami kenaikan. Adapun pecahan yang paling banyak dipalsu adalah pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000.

“Apabila disetarakan dengan rupiah, total uang palsu yang ditemukan tersebut hanya berjumlah kurang dari 0,00025 persen dari keseluruhan uang yang masuk ke perbankan di Provinsi NTT,” kata Petrus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com