Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lava Pijar Soputan Capai Kaki Gunung

Kompas.com - 10/03/2015, 05:52 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MINAHASA SELATAN, KOMPAS.com -- Pasca letusan Gunung Api Soputan pada Sabtu (7/3/2015) guguran lava pijar terus teramati. Bahkan pada Selasa (8/3/2015) pagi, guguran tersebut mencapai kaki gunung di sebelah Utara.

Pada Senin malam hingga Selasa dinihari, kobaran api dari lava pijar tersebut terlihat dari arah Amurang hingga ke Tumpaan di Kabupaten Minahasa Selatan. Soputan merupakan salah satu gunung api teraktif yang berada di wilayah Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara.

Guguran lava pijar di bagian Utara tersebut menyulitkan petugas di Pos Pemantau Gunung Soputan yang terletak di Desa Silian II yang ada di Minahasa Tenggara. "Saat ini kami belum mengetahui jarak luncur dari lava pijar tersebut, sebab tidak bisa teramati dari pos kami", tutur Kepala Pos Pemantau Gunung Api Soputan, Sandi Manengkey.

Dari pengamatan Kompas.com di Desa Kota Menara yang berada di Amurang Timur, kobaran api dari guguran lava pijar tersebut sangat jelas terlihat yang sesekali disertai suara gemuruh. Kota Menara merupakan desa terdekat dengan kawah Soputan.

Meski berada di dalam area rawan bencana karena masuk pada radius 6,5 kilometer dari kawah, namun warga Kota Menara malah menjadikan kobaran api guguran lava pijar sebagai tontonan. Walau mereka sedikit khawatir dengan banyaknya material guguran, tapi karena sudah terbiasa. Warga pun tetap beraktivitas normal.

"Khawatir sih tetap yah, tapi masyarakat di sini sudah terbiasa dengan fenomena letusan Soputan. Apalagi cuma lahar yang keluar," ujar Gery Rarung, warga Kota Menara yang tengah menyaksikan Soputan dari depan rumahnya Selasa (10/3) dini hari.

Berdasarkan hasil pengukuran alat Seismograf di Pos Pemantau pada Senin (9/3/2015) sejak pukul 18.00 - 24.00 Wita, tercatat Soputan mengalami 19 kali gempa vulkanik A, 27 kali gempa hembusan asap, 35 kali gempa guguran serta tremor yang terekam dengan amplitudo 6-35mm. Petugas Pos Pemantau lainnya, Sandy memastikan bahwa guguran lava pijar masih akan terus berlangsung hingga beberapa hari ke depan.

"Hal itu ditandai dengan adanya tremor yang masih terus terekam sehingga masih berpotensu akan terus mengeluarkan lava pijar," kata Sandy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com