Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polusi Udara Pabrik Membuat Ratusan Siswa SD Sesak Nafas di Semarang

Kompas.com - 24/02/2015, 05:17 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com - Akibat polusi pabrik pengolahan kayu dan meubel, PT Pinako Rotary Permai yang beralamat di Jalan Candirejo, Pringapus, Kabupaten Semarang, ratusan siswa SDN Wonorejo 04 dan warga sekitar mengalami gangguan pernafasan.

Kejadian itu sudah berlangsung sejak tahun 2012 dan diprotes oleh warga. Namun hingga kini tidak ada upaya dari pihak perusahaan maupun tindakan pemerintah untuk mencegah pencemaran.

“Pernah kita tidak jadi upacara bendera, karena asap pekat sekali dan debunya membuat sesak nafas. Kaca dan lantai saja sampai menghitam penuh debu,” kata Kepala SDN Wonorejo 04, Etik Sutiyarti , Senin (23/2/2015).

Letak SDN Wonorejo 04 dari pabrik Pinako hanya berjarak sekitar 200 meter. Asap pabrik berwarna hitam pekat disertai debu menyebabkan sesak nafas dan mengganggu kegiatan belajar 230 siswa di SD tersebut.

Permasalahan tersebut pernah diadukan oleh pihak sekolah dan warga hingga ke Pemerintah Kabupaten Semarang. Setelah ada pengaduan, pemerintah kemudian memediasi warga dengan Pinako. Namun menurut Etik, hingga saat ini belum ada penanganan maksimal dan masih terjadi pencemaran.

"Memang sudah ada tindak lanjutnya dengan merubah posisi cerobong dan perubahan waktu produksi diluar jam KBM (kegiatan belajar mengajar). Tetapi giliran masyarakat sekitar kalau sore hari yang kena polusi,” tutur Etik.

Etik menambahkan, sebagai salah satu bentuk kompensasi, PT Pinako pernah menjanjikan akan memberikan fasilitas kesehatan rutin dan beasiswa bagi siswa. Namun hingga sekarang janji tersebut belum direalisasikan.

"Pernah memberikan masker, tetapi hanya sekali saja. Selain itu janji untuk memberikan fasilitas kesehatan rutin dan beasiswa sampai saat ini belum terealisasi," imbuhnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com