Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbincangan Perempuan Penjaja Seks di Warung Tuak Situ Gede Tasikmalaya

Kompas.com - 21/02/2015, 01:20 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Kawasan objek wisata Situ Gede, Tasikmalaya, merupakan salah satu andalan tempat rekreasi alam di pusat Kota Tasikmalaya. Lokasi dengan keindahan danau puluhan hektar ini selalu dipenuhi pengunjung saat akhir pekan. Keindahan alam yang terlihat asri pada siang hari ini, sangat berbanding terbalik saat malam harinya.

Di kawasan pinggir danau yang sepi dan minim penerangan ini, berdiri beberapa warung penjual miras jenis tuak dan dentuman suara musik keras. Suara teriakan orang mabuk dan ketawa ketiwi genit gadis remaja pun mulai sayup-sayup terdengar menjelang tengah malam.

Hampir tiap malam, di depan warung remang-remang dengan kondisi gelap, di kejauhan terlihat berderet parkir motor ditumpangi pasangan muda-mudi usia remaja. Selain mereka, terlihat di antaranya seorang tante-tante berdandan menor yang biasa dipanggil "Bunda". Bunda inilah biasanya diduga sebagai bos bisnis tersebut di area obyek wisata di daerah yang dikenal kota santri tersebut.

"Biasanya, kalau ada yang mau ngamar, di sini minum tuak dulu baru tawar harga dan langsung ke luar cari tempat," kata FN (19), salah seorang gadis remaja yang biasa mangkal cari pelanggan hidung belang di salah satu warung tuak di kawasan Situ Gede, Jumat (20/2/2015) malam.

FN mengaku baru tiga bulan menjajakan tubuhnya sembari nongkrong di warung tuak hampir tiap malam. Ia mengaku mengetahui di kawasan ini selalu banyak pelanggan dari salah seorang teman lelakinya yang kerap nongkrong di lokasi ini.

Gadis berambut lurus sepundak ini terlihat seperti gadis remaja gaul biasanya yang sering nongkrong bersama pemuda bermotor.

"Kalau di sini, biasa saja nongkrong dulu, terus naik motor yang diparkir pelanggan sambil minum. Ngobrol, deal harga, jadi deh berangkat. Jadi, terlihat kayak pacaran saja," tambah dia.

Sebagian besar teman-teman seprofesinya di lokasi ini melakukan trik memikat pelanggan seperti itu. Biasanya pelanggannya beragam, mulai anak muda sampai om-om. Namun, kebanyakan yang datang menggunakan jasanya adalah pelanggan dan anak-anak muda yang habis mabuk-mabukan.

"Biasanya, sudah langganan, kita sudah minum bareng baru gituan. Kalau gak dibawa keluar Situ, biasanya kita cari tempat sepi di sini. Soalnya gak lama," ungkap dia. (Bersambung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com