Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Tato Hello Kitty, Siswi SMA Disekap dan Dianiaya Temannya

Kompas.com - 16/02/2015, 16:56 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Gara-gara tato bergambar Hello Kitty yang sama dengan temannya, La (18), siswi salah satu SMA di Kabupaten Bantul, disekap dan dianiaya dengan cara dipukuli serta disundut rokok. Bahkan, para pelaku tega merusak organ vital La dengan memakai botol bekas bir.

"Gara-garanya tato La sama dengan Rth," kata LC (19), salah satu tersangka penganiayaan yang telah diamankan Reskrim Polres Sleman, Senin (16/2/2015).

LC menjelaskan, pada Kamis (12/2/2015), ia bersama Nk dan RS berangkat ke rumah La di daerah Nologaten, Sleman. Saat itu, La mengetahui bahwa dirinya sedang dicari-cari Rth karena masalah tato. LC datang dan menawarkan bantuan perlindungan kepada La dari kejaran Rth.

"Saya ngomong kalau akan melindungi La. Biar tidak dikejar, saya ajak pergi," katanya.

Namun, bantuan LC itu hanya tipuan belaka. LC bersama tersangka lain, Nk dan Rs, membawa La ke kos Rth di Dusun Saman, Bangunharjo, Sewon, Bantul. Setibanya di dalam kamar, La langsung dibekap dengan kain dan dihajar oleh Pd dan Rth yang sudah menunggu di kos. Selain dipukuli, tubuh La juga disulut pakai rokok. Bahkan, para pelaku juga sempat merusak organ vital La dengan memakai botol bir.

Sebelum penganiayaan itu terjadi, para pelaku sempat memaksa La untuk membuat pernyataan tidak melapor ke polisi. Setelah sehari disekap, La berhasil melarikan diri dan di perjalanan ditolong oleh warga. Mendengar cerita La dan melihat kondisi fisiknya, warga lantas melaporkan kejadian itu ke Polsek Sewon.

"Saya hanya disuruh bekap. Yang lain memukuli dan menendang," ucapnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Mohammad Kasim Akbar Bantilan mengatakan, pihaknya telah mengamankan dua orang pelaku, Nk (16) dan LC (19). Saat ini pihaknya masih mengejar tujuh tersangka lagi.

"Awalnya dari saling ejek gambar Hello Kitty di BBM. Lalu, pelaku bersama delapan orang menganiaya korban," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com