Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi Ini Rela Tetap Stroke jika Jokowi Ampuni Terpidana Mati "Bali Nine"

Kompas.com - 10/02/2015, 09:14 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Dukungan dari beberapa warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Bali untuk dua terpidana mati kasus "Bali Nine" menyita banyak perhatian publik. Setelah sebelumnya ada surat dari seorang narapidana yang bersedia "bertukar tempat" dengan Andrew Chan untuk menjalani eksekusi mati, kini muncul surat serupa. (Baca: Napi Martin Minta Dihukum Mati Gantikan Terpidana "Bali Nine")

Surat dalam secarik kertas bergaris itu ditandatangani oleh narapidana bernama Yongky Gunawan. Dalam surat tersebut, Yongky mengungkapkan keyakinannya untuk mendukung Andrew Chan agar terbebas dari hukuman mati.

Dalam pesan yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo itu, Yongky berharap agar Andrew diberi keringanan. “Tolong Pak Presiden, Andrew Chan dikasih keringanan. Saya di Lapas Kerobokan sedang sakit stroke, tapi Pak Jokowi, saya berdoa kepada Tuhan Yesus, apabila Andrew Chan tidak dihukum mati, saya (Yongky Gunawan) rela atau ikhlas untuk tidak sembuh dari sakit saya,” tulis dia dalam surat yang diperoleh Kompas.com, Selasa (10/2/2015).

Tolong Pak Jokowi, kiranya damai sejahtera selalu menyertai Bangsa dan Negara Indonesia. Tuhan Yesus selalu memberkati Pak Jokowi, keluarga serta Negara Indonesia. Saya menulis dalam keadaan sehat wal’afiat,” tambahnya.

Bocornya surat tertulis napi Lapas Klas IIA Denpasar ini membuat pengamanan lapas diperketat. Pengawasan kepada penjenguk para terpidana mati pun dilakukan lebih ketat. Setidaknya, hal itulah yang diakui Kepala Lapas Kerobokan, Sudjonggo.

Menurut Sudjonggo, surat yang ditulis tangan oleh para napi itu tidak disadari oleh para pembuatnya untuk diekspos ke media. Sudjonggo juga menyampaikan, modus membuat surat tertulis yang dilakukan pihak-pihak tertentu dengan maksud mendapatkan simpati dan dukungan terkait eksekusi hukuman mati tidak berpengaruh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com